Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Sabtu, 17 September 2011

Memahami Psikologi Emosi

 
A.    Pengertian Emosi
     Dalam kehidupan banyak sekali permasalahan, dalam berita-berita banyak dikabarkan orang masuk bui hanya karena tidak dapat menahan emosi. Pemukulan, adu fisik dan bahkan pembunuhan. Alangkah sayangnnya permasalah itu timbul hanya karena masalah sepele dan emosi yang meluap-luap.
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.
Definisi emosi dirumuskan secara bervariasi oleh para psikolog, dengan orientasi teoritis yang berbeda-beda, antara lain sebagai berikut :
·         William James mendefinisikan emosi sebagai keadaan budi rohani yang menampakkan dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh.
·         Goleman, 1999 mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak..
·         Kleinginna & Kleinginna mencatat ada 92 definisi yang berbeda tentang emosi., Namun disepakati bahwa keadaan emosional adalah suatu reaksi kompleks yang melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam serta dibarengi dengan perasaan yang kuat.
·         Menurut Plato melihat emosi sebagai sesuatu yang mengacaukan, mengganggu,dan mengganggu  akal manusia.
·         Menurut Descartes emosi tidak hanya menyangkut  perubahan fisiologis dan perilaku tetapi juga untuk proses mental seperti persepsi, keyakinan dan memori.
·         Menurut Aristoteles melihat beberapa perasaan kita timbul dari pandangan kita tentang dunia di sekitar kita. Dia juga melihat emosi sebagai sesuatu yang dikaitkan dengan kenikmatan dan rasa sakit, dan beberapa emosi secara spesifik seperti kemarahan,rasa takut dan kasihan. 
Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah tertanam melalui mekanisme evolusi. Akar kata emosi adalah movere (bahasa latin) yang berarti “menggerakkan, bergerak”, ditambah awalan “e-” untuk memberi arti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.
Menurut kamus “Oxford English Dictionary” mendefenisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Secara umum, para psikolog memfokuskan pendefenisian emosi pada tiga komponen utama: perubahan fisiologis (perubahan pada wajah, otak dan tubuh), proses kognitif (interpretasi suatu peristiwa), dan pengaruh budaya (membentuk pengalaman dan ekspresi emosi). Emosi adalah situasi stimulasi yang melibatkan perubahan pada tubuh dan wajah, aktivasi pada otak, penilaian kognitif, perasaan subjektif, dan kecenderungan melakukan suatu tindakan yang dibentuk seluruhnya oleh peraturan-peraturan yang terdapat di suatu kebudayaan.
Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995)
Salovey dan Mayer (dalam Goleman, 2007) mengungkapkan lima aspek dalam emosi, yaitu:
a.       Mengenali emosi diri
Mengenali emosi adalah kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu dan kemampuan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.

b.      Mengelola emosi
Mengelola emosi adalah kemampuan untuk menguasai perasaannya sendiri agar perasaan tersebut dapat diungkapkan dengan tepat.

c.       Memotivasi diri sendiri
Memotivasi diri sendiri adalah kemampuan untuk menggerakkan dan menuntun menuju tujuan.

d.      Mengenali emosi orang lain (empati)
Empati bukan hanya untuk mengetahui pikirannya saja melainkan juga perasaan orang lain.

e.       Membina hubungan
Membina hubungan adalah kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan, membina kedekatan hubungan, sebagian besar merupakan keterampilam mengelola emosi orang lain.
  
     B.     Fungsi biologis yang berkaitan dengan emosi
 Informasi tentang dunia luar diproses  melalui kelenjar pineal, jiwa membuat pertimbangan dan kemudian mengirimkan pesan kembali ke tubuh, sekali lagi melalui kelenjar pineal, kemudian akan dijelaskan  apa yang harus dilakukan. Namun, aspek yang paling penting  adalah pengalaman sadar yang terjadi di dalam jiwa. 
Otak manusia memiliki dua amygdala yang ukurannya relatif lebih besar dibandingkan primata lainnya. Adapun neuroscientist yang pertama kali menemukan fungsi amygdala pada fungsi emosional dari otak manusia adalah Joseph LeDoux (Centre for Neural Science, New York University). Pada binatang yang amygdala-nya diambil kehilangan motivasi untuk bersaing ataupun bekerja sama. Sebagai tambahan, hal ini mengakibatkan pula binatang kehilangan pengenalan posisinya pada kelompoknya. Sehingga menjadi sangat pasif pada kelompoknya.
 amygdala dapat mengorkestrasikan emosi secara independen, terlepas dari peranan neo cortex. LeDoux menyatakan bahwa amygdala juga berperan pada pembentukan memori yang identik dengan emosi tertentu. Ia mendapatkan kesimpulan ini setelah melakukan eksperimen dengan tikus. Guna mencegah intervensi dari efek Pavlov (fenomena anjing yang mengidentikan suara bel dengan saat makan), LeDoux menghancurkan auditory cortex dari tikus tersebut, sehingga ia tidak dapat mempelajari suara yang diperdengarkan. Lalu tikus tersebut diberikan dipaparkan dengan suara yang kemudian diasosiasikan dengan kejut listrik. Hasil eksperimennya memberikan hasil bahwa tikus tersebut tetap mampu mengenali suara bel, hal ini didasarkan pada reaksi takut saat bel berbunyi. Tikus tersebut mengenali suara bel dengan mengandalkan sepenuhnya pada fungsi amygdala. Hal ini berarti, otak dapat mengingat emosi yang pernah dialami sebelumnya.
amygdala merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori yang berkaitan dengan emosi. Pada individu yang amygdala-nya diambil untuk alasan medis, individu tersebut menjadi kurang tertarik pada individu lain.Walaupun ia masih dapat berkomunikasi dan menjalani berbagai tes kognitif, namun pengenalannya pada kerabat, teman bahkan ibunya menjadi sangat buruk. Ekspresinya untuk berbagai kondisi menjadi pasif. Pengenalannya pada kadar emosi dari suatu kejadian menjadi sangat minim. Kondisi ini disebut sebagai affective blindnness. Wajar saja jika individu ini tidak dapat menangis, karena untuk dapat menangis, amygdala perlu memicu struktur sekitarnya hingga dikeluarkan air mata.
     C.    Perbandingan otak emosi manusia dan hewan
Otak manusia adalah massa Protoplasma yang paling kompleks yang pernah di kenal di alam semesta. Organini terdiri dari masing-masing dengan struktur saraf tugas-tugas tertentu, yang oleh Dr Paul McLean (1990) di sebut ‘Otak Triune”. Ketiga bagian tersebut adalah otak reptile, otak mamalia dan neokorteks. (Bobbi DePorter & Mike Hernacki ).
Tubuh hewan mungkin bisa bereaksi  seolah-olah mengalami emosi, tetapi mereka tidak memahami pengalaman sebenarnya dalam jiwa mereka. 
Darwin memiliki pengaruh penting terhadap pemahaman awal mengenai emosi.
Dalam ringkasan yang sangat singkat, dalam Ekspresi Emosi dalam Manusia dan Hewan
(1872), Darwin mengemukakan bahwa ekspresi emosi tidak berevolusi, mereka tidak
tergantung pada seleksi alam. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa mereka hanya bergantung
pada cara di mana sistem saraf  mungkin adalah sisa-sisa kebiasaan yang lama.
Apa yang ingin dicapai Darwin, sebagai bagian dari tesis umumnya, untuk menempatkan manusia pada kontinum dengan hewan lain, berdasarkan dokumentasi tentang ekspresi emosi
di berbagai spesies. Dia juga berusaha untuk menunjukkan bahwa ekspresi wajah
emosi bukan benar-benar ekspresi sama sekali, tetapi hanya sesuatu yang sejalan dengan
emosi; tidak memiliki fungsi komunikatif. Ini mungkin telah menjadi hal yang menarik
 pada saat itu, tapi pada saat ini ekspresi emosional memiliki fungsi komunikatif.

.
     D.    Pengertian efek, mood, temperament dan emosi
Gangguan hati (mood disorder) disebut juga gangguan afektif. Pengertian mood atau suasana hati mengacu pada emosi yang berlaman lama mencakup peranana murung maupun kegembiraan. Disebut gangguan mood karena terjadi ketidaknormalan dalam suasana hati yaitu berupa kemurungan hebat (depresi) atau kegairahan atau kegembiraan yang abnormal. DSM IV membedakan gangguan suasana hati ada dua, yaitu unipolar (satu kutub) dan bipolar (dua kutub).
Afek yaitu perubahan perasaan krn tanggapan dl kesadaran seseorang (terutama apabila tanggapan itu datangnya mendadak dan berlangsung tidak lama, spt marah).
Temperamen adalah gejala karakteristik dan sifat emosi individual termasuk adalah mudah / tidaknya kena rangsangan emosi, kecepatan dan kekuatan beraksi, kwalitas kekuatan suasana hati. Gejala gejala tersebut tergantung faktor konstitusional yang berdasar dari keturunan. Contoh mudah tersinggung.



DAFTAR PUSTAKA
Khodijah,Nyayu.2006.Psikologi Belajar.Palembang:IAIN Raden Fatah Press
Partini, Sri. 1995. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:Ikip Yogyakarta.             
Walgito,Bimo.1997.Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta:Andi Offset
Hendri, Edi. 2010. Jurnal Guru Berkualitas :Professional Dan Cerdas Emosi Vol.1 No 2 2010.hal 5-6. Bandung : UPI.
Strongman, K.T.2003. The Psychology of emotion, Fifth Edition. Department of Psychology, University of Canterbury : New Zealand.

Facebook comment