Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Kamis, 26 Mei 2011

Karangan Ilmiah

Karangan Ilmiah

A.    Batasan, ciri dan jenis karangan lmiah
1.    Pengertian karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan karangan ilmiah, antara lain: memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesa.

2.    Ciri-ciri karangan ilmiah
a.       Kejelasan, semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengngkapan maksudnya tepat dan jernih.
b.      Kelogisan, keterangan yang dikemukakan masuk akal.
c.       Kelugasan, pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
d.      Keobjektifan, semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
e.       Keseksamaan, berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
f.       Kesistematisan, semua dikemmukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
g.      Ketuntasan, segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

3.    Syarat karangan ilmiah
ü  Penulisannya berdasarkan hasil penelitian
ü  Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta
ü  Karangan mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya
ü  Baik dalam penyajian maupun dalam pemechan masalah digunakan metode
ü  Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir
              Seorang penulis karangan ilmiah hendaklah memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam bidang :
o   Masalah yang diteliti
o   Metode penelitian
o   Teknik penulisan karangan ilmiah
o   Penguasaan bahasa yang baik

4.    Bentuk karangan ilmiah
a.    Makalah
          Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan masalah atau topik dan dibahas berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan. Data itu bersifat empiris  dan objektif. Jumlah halaman untuk makalah minimal 10 halaman.
          Ada dua macam makalah, yaitu :
·         Makalah riset / makalah referensi / makalah kepustakaan
Riset praktis adalah KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang ditulis dengan mencari informasi-informasi yang telah terekam dari mana saja, lalu diolah kembali dengan analisis, sintesis dan interpretasi yang baru.
            Riset orijinal atau asli adalah KTI yang membangun pengetahuan baru dan menjadi informasi baru bagi setiap orang dengan telah mengadakan riset praktis terlebih dahulu, yang kemudian diikuti dengan pengumpulan data empiris di lapangan. Ada dua macam riset asli menurut pendekatannya, yaitu yang berpendekatan kuantitatif dan kualitatif.
·      Makalah kritis
             Tidak jarang makalah kritis adalah makalah yang kontroversial karena makalah kritis itu memberi evaluasi atas sebuah karya. Tidak selamanya pencipta karya dan pendukungnya dapat menerima evaluasi yang kurang menyenangkan. Untuk menghindari kontroversi yang tak sehat, penulis perlu jujur secara intelektual; menghindari ungkapan-ungkapan yang emosional; tidak menyampaikan informasi yang hanya benar sebagian, dan menjaga jalan pikiran dengan teratur.
b.    Kertas kerja
          Kertas kerja ialah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan. Data itu bersifat empiris dan objektif. Jumlah halaman untuk kertas kerja minimal 40 halaman.

c.    Skripsi
          Skripsi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S 1). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana. Langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan). Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60 halaman.

d.    Tesis
Tesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi (karya ilmiah S 2). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80 halaman.

e.    Disertasi
Disertasi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S 3). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor. Jumlah halaman untuk Disertasi minimal 250 halaman.

B.     Struktur karangan ilmiah
Struktur karangan ilmiah terdiri dari tiga bagian :
1.    Bagian awal karangan ilmiah, di bagian awal ini terdapat halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak, riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
2.    Bagian isi karangan ilmiah, meliputi bab I sampai bab V. Jika dalam karangan ilmiah kita mengutip dari suatu sumber, maka kita harus menyebutkan sumber kutipan tersebut. Berikut jenis-jenis kutipan :
a.         Kutipan langsung
Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasil
karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya.
b.        Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil
penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau kalimat
penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan ini, sumber rujukan harus
disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor halaman.

3.    Bagian akhir karangan ilmiah terdiri dari daftar pustaka
Ketentuan-ketentuan umum penulisan Daftar Pustaka dalam sebuah karya
ilmiah adalah berikut:
a.       Hanya referensi-referensi yang disebut dalam teks utama yang dimasukkan dalam daftar referensi.
b.      Referensi-referensi berupa hasil komunikasi personal, wawancara, dan sejenisnya, tidak dimasukkan dalam Daftar Pustaka (kecuali hasil wawancara yang dimuat dalam suatu penerbitan).
c.       Gelar pengarang tidak dicantumkan
d.      Daftar referensi disusun menurut abjad dengan saru spasi
e.       Ketik baris pertama dari setiap referensi rata kiri, dan baris selanjutnya
masuk ke dalam (hanging) satu sentimeter atau lima spasi.
f.       Dari referensi satu ke referensi lainnya diberi jarak dua spasi.
g.      Jika referensi dalam Daftar Pustaka terdiri dari berbagai kategori (buku,
dokumen-dokumen, koran/majalah, sumber internet, dsb), kelompokkan
referensinya sebagai berikut:
1.       Untuk buku-buku, jurnal, proceedings, laporan penelitian, diktat, dan
sejenisnya, tidak perlu diisi nama kategori (referensi utama)
2.       Masukkan referensi berupa Undang-Undang, Peraturan, SK,
dokumen-dokumen, Berita Acara, dan sejenisnya dalam kategori: Dokumen-Dokumen.
3.      Masukkan referensi yang berasal dari majalah, koran ke dalam
kategori: Majalah [jika hanya berisi sumber dari majalah], Koran
[jika hanya berisi sumber dari], atau Majalah/Koran [jika berisi
sumber dari majalah dan koran].
4.       Masukkan referensi yang berasal dari internet dalam kategori:
Sumber Internet.
h.       Kategori lain (bila dianggap perlu)



.

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook comment