Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Senin, 14 Maret 2011

Validitas Dalam Penelitian Eksperimental (Bab IV)


VALIDITAS DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL

Validitas dapat dibedakan menjadi dua:
a.       Validitas alat ukur, seberapa jauh alat ukur mampu mengukur apa yang hendak diukur.
b.      Validitas penelitian, berkaitan dengan sebab akibat yang dihasilkan dan juga control terhadap variable sekunder.

Factor yang mempengaruhi validitas internal:
a.       Proactive history
Merupakan factor perbedaan individual yang dibawa kedalam penelitian, yang merupakan factor bawaan maupun sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk proactive history adalah usia, jenis kelamin, kepribadian, sikap, intelegensi, dan sebagainya. Factor-faktor ini telah dimiliki individu sebelum dilakukan penalitian dan ketika individu itu menjadi subjek penelitian.
b.      Retroactive history
Factor ini hanya terjadi pada penelitian pretest-posttest, dimana setiap subjek mengalami pengukuran VT sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah dilakukan eksperimen dan juga ada jarak waktu diantara pengukuran itu.
c.       Maturation
Maturation atau kematangan adalah perubahan biologis dan perubahan psikologis yang sistematis pada organisme dalam suatu waktu tertentu.
d.      Testing
Testing yang dilakukan dapat menyebabkan subjek dapat menduga masalah yang sedang diteliti ataupun perlakuan yang akan diberikan.
e.       Statistical regression
Statistical regresioan dapat terjadi apabila alat ukur yang digunakan tidak reliable, sehingga menyebabkan ketidakhrmonisan skor subjek antara pretest dengan posttest.
f.       Eksperimental mortality
Pada penelitian eksperimental yang melibatkan pretest-posttest dalam jangka waktu cukup lama ataupun pada penelitian within-subject, seringkali jumlah subjek pada akhir penelitian berkurang dibandingkan dengan penelitian awal. Hal ini bias saja disebabkan subjek meninggal dunia, pindah dan lain-lain.
g.       Interaction effect
Pada factor ini subjek mendapat lebih dari satu perlakuan. Pengaruh dari perlakuan yang diterima subjek sebelumnya belum hilang ini dapat bercampur dengan perlakuan yang akan diberikan selanjutnya.
h.      Instrumentation effect
Instrument yang diberikan dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
i.        Experimenter effect
Dalam penelitian melibatkan manusia, interaksi antara eksperimenter dengan subjek penelitian turut mempengaruhi validitas internal penelitian.
j.        Bias eksperimenter
Bias eksperimenter sama dengan eksperimenter effect. Ada dua bias yang mempengaruhi ekperimenter yaitu atribut eksperimenter dan harapan eksperimenter.

Factor-faktor yang mempengaruhi validitas eksperimental
a.       Validitas populasi
Berkaitan dengan kemampuan hasil penelitian digeneralisasikan dari sampel penelitian ke populasi yang lebih besar.
b.      Validitas ekologis
Berkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan.
1.      Multiple treatment interference, pengaruh perlakuan yang diberikan sebelumnya terhadap perlakuan lain yang diberikan selanjutnya.
2.      Hawthorne effect, factor ini terjadi ketika subjek menyadari bahwa ia sedang diteliti maka ia menampilkan tingkah laku tertentu. Maka perilaku yang ditimbulkan subjek bukanlah karena manipulasi VB.
3.      Eksperimenter effect, membatasi generalisasi hasil penelitian karena dihasilkan dari interaksi dengan antribut ataupun harapan dari eksperimenter.
4.      Pretesting effect, yang disebabkan oleh pretest.
c.       Validitas temporal
Berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian pada waktu yang berbeda, atau tergantung pada rentang waktu antara pemberian VB dan pengukuran VT.
1.      Variasi musiman (seasonal variation)
2.      Fixed time variation
3.      Variable time variation
4.      Variasi siklus
5.      Variasi personal

Facebook comment