Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Senin, 14 Maret 2011

Desain Penelitian Eksperimental (Bab VI)


DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL

Pengertian
            Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Desain atau perencanaan diperlukan sebelum kita melakukan atau mebuat sesuatu agar hasilnya sesuai dengan keinginan atau harapan.  Dengan menentukan hasil penelitian, kemungkinan hasil penelitiannya ada dua, yaitu menerima Ho atau menolak Ho.
Fungsi Desain
            Desain penelitian eksperimental sangat memegang peranan penting, terutama karena menyangkut dua hal, yaitu menjawab masalah atau menguji hipotesis penelitian dan mengontrol VS. Pertama, masalah penelitian hanya dapat dijawab apabila desain penelitian yang digunakan merupakan desain yang tepat. Hal ini berlaku bagi penelitian eksperimental maupun penelitian non-eksperimental. Kedua, desain penelitian eksperimental menunjukkan control terhadap VS. Tujuan penelitian eksperimental dalam varians adalah memaksimalkan varians sistematik, meminimalkan varians kesalahan, dan mengontrol varians sekunder.
            Mengontrol varians sekunder pada penelitian non-eksperimental tidak dapat dilakukan sebesar seprti pada penelitian eksperimental. Sangat sulit untuk penelitian selain penelitian eksperimental untuk dapat mengontrol varians sekunder sebanyak mungkin. Walaupun pada penelitian eksperimental tidak semua VS dapat dikontrol, namun kita dapat megusahakan sebanyak mungkin VS untuk dikontrol. Setiap desain eksperimental memiliki teknik-teknik kntrol tertentu yang dapat seoptimal mungkin mengontrol VS yang ada pada suatu permasalahan, namun tidak berlaku pada semua permasalahan.
Jenis-Jenis Desain
            Nama suatu desain penelitian menyangkut tiga hal, yaitu teknik control, jumlah kelompok subjek, dan paradigma eksperimental.
Desain Berdasarkan Paradigma Eksperimental
            Berdasarkan paradigma eksperimental, secara umum desain penelitian terbagi menjadi dua, yaitu desain between subject  dan desain within subject.
Between subject
Desain between subject atau between participant ini disebut juga pendekatan eksperimental N-besar, yang diperkenalkan oleh R.A Fisher pada tahun 1925. Disebut desain between subject karena pengaruh VB terhadap VT diketahui dari perbedaan skor VT antara kelompok-kelompok subjek yang diberikan perlakuan yang berbeda.
            Ada tiga prosedur eksperimental yang dikemukakan oleh Fisher untuk desain between subject. Pertama, kontrol subjek. Dengan menggunakan banyak subjek dalam suatu penelitian eksperimental. Kedua, memilih subjek, subjek dipilih agar proactive history dapat dikontrol dan hasilnya dapat digeneralisasikan pada subjek lain. Ketiga, pengujian statistic. Agar perbandingan lebih obyektif untuk VT yang diukur antara kelompok subjek kontrol dengan kelompok subjek yang menerima VB.
Within Subject
            Desain within subject atau within participant, yang diperkenalkan oleh B.F. Skinner pada tahun 1938, disebut juga dengan penelitian N-kecil. Ada tiga tahap penelitian eksperimental yang terlibat dalam desain within subject. Pertama, menciptakan garis dasar perilaku. Ini dilakukan dengan mengukur perilaku dalam penyelidikan selama waktu tertentu. Kedua, memberikan VB dan kemudian mengukur VT yang muncul, serta memperhatikan jika adanya perubahan. Ketiga, tidak memberikan VB dan terus mengukur VT selama waktu tertentu. Berbeda dengan between subject yang melakukan kontrol eliminasi dan konstansi kondisi sebelum dilakukan penelitian, pada within subjek tidak hanya dilakukan sebelum penelitian tetapi juga saat penelitian.
Desain beradarkan Teknik Kontrol
            Ada beberapa teknik kontrol  yang memang spesifik berkaitan dengan desain tertentu, sedangkan teknik lainnya tidak.
            Dalam teknik Randomisasi yaitu kontrol terhadap VS yang merupakan karakteristik dari individu, misalnya motivasi, status social ekonomi, atau factor-faktor kepribadian lainnya. Eliminasi dilakukan dengan menghilangkan VS dalam penelitian. Teknik kontrol ini tidak berkaitan dengan desain eksperimental tertentu karena dapat dilakukan pada semua desain. Teknik kontrol VS selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian eksperimental yaitu kontrol statistic. Teknik kontrol ini tidak melibatkan prosedur penelitian tertentu, tidak seperti teknik kontrol sebelumnya. Dalam teknik ini, VS sudah terlebih dahulu mempengaruhi VT kemudian baru dikeluarkan pengaruhnyadari VT dengan menggunakan perhitungan statistic yaitu dengan analisis kovarians.

Facebook comment