DESAIN PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
1. Desain dalam merencanakan penelitian
Desain dalam perencanaan penelitian bertujuan untuk melaksanakan penelitian, sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesa maupun dalam membuat kesimpulan. Desain rencana penelitian yang baik akan dapat menterjemahkan model-model ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktis
2. Desain pelaksanaan penelitian
Meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding, editing dan memproses data yang dikumpulkan, termasuk juga proses analisa data serta membuat laporan.
* Desain sampel
Desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian amat tergantung dari pandangan efisiensi, yaitu :
a. Mendefinisikan populasi
b. Menentukan besarnya sampel
c. Menentukan sampel yang representatif
* Desain alat ( Instrumen )
Yang dimaksud dengan alam disini adalah alat untuk mengumpulkan data. Desain terhadap alat untuk mengumpulkan data sangat menentukan dalam pengujian hipotesa. Alat yang digunakan dapat sangat berstruktur (check list dari kuesioner), kurang berstruktur (interview guide), ataupun suatu outline biasa di dalam mencatat pengamatan langsung.
* Desain analisa
Dalam desain analisa, maka diperlukan alat-alat yang digunakan untuk membantu analisa. Penggunaan statistik yang tepat yang sesuai dengan keperluan analisa harus dipilih sebaik-baiknya.
Pelaksanaan Riset Secara Deduktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan positif. Riset dimulai dengan Hipotesis dilanjutkan dengan uji hipotesis.
Contoh:
Pembagian Laba akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang kemudian meningkatkan produktivitas.
Pelaksanaan Riset Secara Induktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan fenomenologis. Riset ini dimulai dengan penyajian beberapa asumsi/teori. Dilanjutkan dengan penelitian atas fenomena dan bandingkan dengan teori/asumsi tsb.
Contoh :
Studi kasus penerapan pembagian laba pada PT “XYZ”
Pengelompokan Penelitian
1. Sifat masalah yang dipecahkan
Membagi penelitian dengan memperhatikan apakah masalah yang ingin dipecahkan tersebut masalah yang dapat dikontrol atau tidak, masalah sosial atau masalah natura, dan apa tujuan dari penelitian tersebut
2. Alat dan tehnik yang digunakan
Alat apa dan teknik apa yang digunakan dalam mengumpulkan data.
3. Tempat penelitian
Apakah penelitian dilakukan di lapangan, di laboratorium, di perpustakaan, di dalam masyarakat, dan sebagainya.
4. Waktu jangkauan penelitian
Apakah penelitian yang dilakukan mengenai status dewasa ini ataukah status di masa lampau.
5. Daerah penelitian
Pengelompokan berdasarkan pada daerah atau area penelitian yang didukung oleh bidang ilmu tertentu, seperti filsafat, sosiologi, kependudukan, psikologi, usaha tani, dan sebagainya
Metode Penelitian :
1. Metode Sejarah
2. Metode Deskripsi/Survei
• Metode Survei
• Metode Deskriptif Berkesinambungan
• Metode Studi Kasus
• Metode Analisa Pekerjaan dan Aktivitas
• Metode Studi Komperatif
• Metode Studi Waktu dan Gerakan
3. Metode Eksperimental
4. Metode Grounded Research
5. Metode Penelitian Tindakan
Metode Sejarah
Bertujuan untuk memberikan rekonstruksi masa lampau secara sistematis, dengan mengumpulkan,mengevaluasi,menjelaskan dan mensintesis bukti bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat
Ciri khas metode sejarah
1. Tergantung pada data yang diamati orang lain dimasa lampau
2. Lebih banyak menggunakan data primer daripada data sekunder
3. Menggali informasi yang tua yang tidak diterbitkan,tidak dikutip dalam bahan acuan standar
4. Sumber data harus dinyatakan secara definitif
Metode Deskriptif
Adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai kejadian.
Tujuan : Untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Riset secara deskriptif mencoba memperoleh jawaban atas pertanyaan Siapa (who), Apa (what), Kapan/Bilamana (When) dan kadang kala Bagaimana (how). Peneliti kerap mendeskripsikan suatu subjek dengan penciptaan suatu kelompok masalah, kejadian dan orang.
Riset semacam ini menuntut sang peneliti melakukan pengumpulan data dan menghabiskan waktu untuk observasi atas berbagai kejadian atau karakter (dikenal dengan istilah variabel riset).
Riset Eksplanasi
Namun ketika riset deskriptif dilanjutkan dengan mencari jawaban atau penjelasan atas suatu fenomena maka riset tersebut menjadi riset explanatory. Riset explanatory secara sederhana mencari jawaban atas pertanyaan mengapa (Why). Perlu diketahui bahwa akademisi masih memperdebatkan batasan antara riset deskriptif dan explanatory, karena kerap riset explanatory juga mencari jawaban atas pertanyaan Bagaimana (How).
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
1. Desain dalam merencanakan penelitian
Desain dalam perencanaan penelitian bertujuan untuk melaksanakan penelitian, sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesa maupun dalam membuat kesimpulan. Desain rencana penelitian yang baik akan dapat menterjemahkan model-model ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktis
2. Desain pelaksanaan penelitian
Meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding, editing dan memproses data yang dikumpulkan, termasuk juga proses analisa data serta membuat laporan.
* Desain sampel
Desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian amat tergantung dari pandangan efisiensi, yaitu :
a. Mendefinisikan populasi
b. Menentukan besarnya sampel
c. Menentukan sampel yang representatif
* Desain alat ( Instrumen )
Yang dimaksud dengan alam disini adalah alat untuk mengumpulkan data. Desain terhadap alat untuk mengumpulkan data sangat menentukan dalam pengujian hipotesa. Alat yang digunakan dapat sangat berstruktur (check list dari kuesioner), kurang berstruktur (interview guide), ataupun suatu outline biasa di dalam mencatat pengamatan langsung.
* Desain analisa
Dalam desain analisa, maka diperlukan alat-alat yang digunakan untuk membantu analisa. Penggunaan statistik yang tepat yang sesuai dengan keperluan analisa harus dipilih sebaik-baiknya.
Pelaksanaan Riset Secara Deduktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan positif. Riset dimulai dengan Hipotesis dilanjutkan dengan uji hipotesis.
Contoh:
Pembagian Laba akan meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang kemudian meningkatkan produktivitas.
Pelaksanaan Riset Secara Induktif
Dikenal pula dengan istilah pendekatan fenomenologis. Riset ini dimulai dengan penyajian beberapa asumsi/teori. Dilanjutkan dengan penelitian atas fenomena dan bandingkan dengan teori/asumsi tsb.
Contoh :
Studi kasus penerapan pembagian laba pada PT “XYZ”
Pengelompokan Penelitian
1. Sifat masalah yang dipecahkan
Membagi penelitian dengan memperhatikan apakah masalah yang ingin dipecahkan tersebut masalah yang dapat dikontrol atau tidak, masalah sosial atau masalah natura, dan apa tujuan dari penelitian tersebut
2. Alat dan tehnik yang digunakan
Alat apa dan teknik apa yang digunakan dalam mengumpulkan data.
3. Tempat penelitian
Apakah penelitian dilakukan di lapangan, di laboratorium, di perpustakaan, di dalam masyarakat, dan sebagainya.
4. Waktu jangkauan penelitian
Apakah penelitian yang dilakukan mengenai status dewasa ini ataukah status di masa lampau.
5. Daerah penelitian
Pengelompokan berdasarkan pada daerah atau area penelitian yang didukung oleh bidang ilmu tertentu, seperti filsafat, sosiologi, kependudukan, psikologi, usaha tani, dan sebagainya
Metode Penelitian :
1. Metode Sejarah
2. Metode Deskripsi/Survei
• Metode Survei
• Metode Deskriptif Berkesinambungan
• Metode Studi Kasus
• Metode Analisa Pekerjaan dan Aktivitas
• Metode Studi Komperatif
• Metode Studi Waktu dan Gerakan
3. Metode Eksperimental
4. Metode Grounded Research
5. Metode Penelitian Tindakan
Metode Sejarah
Bertujuan untuk memberikan rekonstruksi masa lampau secara sistematis, dengan mengumpulkan,mengevaluasi,menjelaskan dan mensintesis bukti bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat
Ciri khas metode sejarah
1. Tergantung pada data yang diamati orang lain dimasa lampau
2. Lebih banyak menggunakan data primer daripada data sekunder
3. Menggali informasi yang tua yang tidak diterbitkan,tidak dikutip dalam bahan acuan standar
4. Sumber data harus dinyatakan secara definitif
Metode Deskriptif
Adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai kejadian.
Tujuan : Untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Riset secara deskriptif mencoba memperoleh jawaban atas pertanyaan Siapa (who), Apa (what), Kapan/Bilamana (When) dan kadang kala Bagaimana (how). Peneliti kerap mendeskripsikan suatu subjek dengan penciptaan suatu kelompok masalah, kejadian dan orang.
Riset semacam ini menuntut sang peneliti melakukan pengumpulan data dan menghabiskan waktu untuk observasi atas berbagai kejadian atau karakter (dikenal dengan istilah variabel riset).
Riset Eksplanasi
Namun ketika riset deskriptif dilanjutkan dengan mencari jawaban atau penjelasan atas suatu fenomena maka riset tersebut menjadi riset explanatory. Riset explanatory secara sederhana mencari jawaban atas pertanyaan mengapa (Why). Perlu diketahui bahwa akademisi masih memperdebatkan batasan antara riset deskriptif dan explanatory, karena kerap riset explanatory juga mencari jawaban atas pertanyaan Bagaimana (How).
0 komentar:
Posting Komentar