Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Minggu, 05 Desember 2010

PsiSos (tepsis berdasarkan orientasi kognitif)


TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
BERDASARKAN
ORIENTASI KOGNITIF

A.    KONSEP-KONSEP  DASAR DARI ORIENTASI KOGNITIF
Teori-teori yang berorientasi kognitif adalah teori-teori yang menitik beratkan proses-proses sentral ( ex : sikap,ide,harapan ) dalam menerangkan tingkah laku.
1.      Istilah-Istilah Dasar dalam teori Kognitif
a.       Kognisi dan Struktur Kognitif
Defenisi Kognisi Menurut Para ahli :
·         Scheeree ( 1954,hal. 49 )
Kognisi : Proses sentral yang menghubungkan peristiwa-peristiwa diluar dan di dalam diri sendiri.
·         Festinger (1957 )
Kognisi : elemen-elemen kognitif, yaitu hala-hal yang di ketahui oleh seseorang tentang dirinya,tentang tingkah lakunya dan tentang keadaan sekitarnya.
                                Defenisi Struktur Kognitif Menurut para ahli :
·         Zajonc (1960 ) :
Struktur kognitif : serangkaian sifat yang terorganisir dan digunakan oleh individu untuk mengidentifikasi dan mendiskriminasi suatu objek.
·         Scott ( 1963 ) :
Struktur Kognitif : struktur yang terdiri dari elemen-elemen berupa ide-ide yang secara sadar di pertahankan oleh seseorang.
b.      Rangsang
Merupakan suatu hal yang sangat rumit. Untuk mendefenisikannya perlu di pertimbangakan seluruh proses persepsi dan melibatkan alat indera.
c.       Respons
Menurut Scheerer, respons (balas ) adalah proses pengorganisasian rangsang. Rangsang proksimal di organisasikan sedemikian rupa sehingga terjadi representasi fenomena dari rangsang proksimal itu. Proses inilah yg dinamakn respons.
d.      Arti
Merupakan konsep utama dalam teori kognitif dan memainkan peran dalam menerangkan tentang segala proses psikologik yang rumit.
2.      Beberapa proses psikologik diterangkan oleh teori kognitif
a)      Persepsi
Scheerer  menyatakan bahwa persepsi adalah representasi fenomenal tentang objek distal sebagai hasil pengorganisasian objek distal itu sendiri,medium dan rangsang proksimal.
Ada 2 golongan variable yang mempengaruhi persepsi :
-    Variable struktural
-    Variable fungsional
b)      Belajar
Menurut Ausubel ada 4 macam tipe belajar :
1)      Belajar dengan menerima saja ( Reception Learning )
2)      Belajar dengan Menemukan sesuatu ( Discovery Learning )
3)      Belajar dengan Menghafal ( Rote Learning )
4)      Belajar dengan mengartikan ( Meaningful Learning )
         Keempat tipe belajar ini saling berkaitan satu dengan yang lain nya.
c)      Motivasi dan Penguat
Pada umumnya teori-teori yang berorientasi kognitif tidak menganggap penting arti motivasi dan penguat dalam tingkah laku dan belajar. Walaupun demikian,secara implisit mereka mengakui adanya unsur kebutuhan terhadap kognisi.
3.      Teori Kognitif dari Krech dan Crutchfield
a.    Dinamika Tingkah laku
b.            Struktur Persepsi dan kognitif
c.    Re-Organisasi Kognitif

B.     TEORI-TEORI KONSISTENSI KOGNITIF
1)      Teori P-O-X
Teori Heider : teori yang pertama dalam bidang ini sehingga banyak dijadikan dasar oleh teori lainnya. Teori ini berpangkal pada perasaan yang ada pada seseorang (P) terhadap orang lain (O) dan hal yang lain (X) yang ada kaitanya dengan O,X dalam hal ini tidak hanya berupa benda mati,tetapi bisa berupa orang lain. Ketiga hal tsb membentuk suatu kesatuan.
2)      Sistem A-B-X
Sistem ini di kemukakan oleh Newcomb. Teori Newcomb tidak berbeda dari teori p-o-x dari heider. Akan tetapi newcomb menambahkan faktor komunikasi atar individu dan hubungan dengan kelompok. Komunikasilah yang memungkinkan orang untuk saling berorientasi atau bersama-sama berorientasi kepada suatu objek.
Tindakan Komunikatif yang paling sederhana adalah seseorang (A) menyampaikan informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X).
3)      Prinsip Keselarasan
Teori ini mengenai peramalan perubahan sikap dalam situasi exsperimental tertentu. Dalam situasi tertentu,suatu sumber yang dikenal,melalui komunikasi,mendesak seseorag (objek ) untuk mengambil sikap tertentu thdp objek.
Teori Osgood dan Tannenbaum ini lebih terperinci dan lebih dapat meramalkan perubahan sikap,Baik terhadap sumber komunikasi maupun terhadap objek,akan tetapi ragamnya perilaku yang dapat dicakup oleh teori ini lbih terbatas daripada teori p-o-x dan a-b-x.
4)      Teori Disonansi Kogitif
Inti dari teori ini,sebenarnya sederhana saja : antara elemen-elemen kognitif mungkin terjadi hubungan yang itdak pas yang menimbulkan disonansi ( kejanggalan ) kognitif ; disonansi kognitif menimbulakan desakan untuk mengurangi disonansi tesebut dan menghindari peningkatanya; hasil dari desakan itu terwujud dalam perubahan pada kognisi,perubahan tingkah laku dan menghadapakan diri pada beberapa informasi dan pendapat baru yang sudah diseleksi terlebih dahulu.
Menurut Festinger, Disonansi dapat terjadi dari beberapa sumber :
a.       Inkonsistensi Logis
b.      Nilai-nilai budaya (cultural mores )
c.       Pendapat umum
d.      Pengalama masa lalu
Cara-Cara untuk mengurangi Disonansi :
-    Mengubah Pendapat sendiri.
-    Mempengaruhi orang-orang yang tidak setuju agar mengubah pendapat mereka.
-    Membuat mereka yang tidak setuju tidak sebanding dengan dirinya.




BUKU SUMBER :
“ Teori – Teori Psikologi Sosial “ karangan : Prof.Dr.Sarlito Wirawan Sarwono.

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook comment