Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Jumat, 03 Desember 2010

Metopel (masalah penelitian)

MASALAH PENELITIAN

A. Pengertian masalah
Secara umum (Notoadmojo) , masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta harapan dan kenyataan.
Masalah (bahasa inggris : problem ) kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.
Masalah merupakan suatu kesulitan yang harus dilalui dengan mengatasinya, dan menampakkan diri sebagai tantangan serta bersifat realistis.
Masalah dalam peneltian merupakan titik pangkal (starting point) suatu penyidikan ilmiah. Pemilihan masalah penelitian hendaklah dilakukan dengan benar dan teliti, sehingga memungkinkan para peneliti dapat merencanakan kegiatan penelitian dengan baik dan benar.

B. Jenis masalah
Secara umum, masalah dalam penelitian dapat dikategorikan dalam dua bentuk :
1. Masalah-masalah yang bersifat pribadi (personal problems)
Masalah ini menyangkut kehidupan pribadi seseorang atau yang bersifat pribadi, seperti ketaatan dan kepercayaan seseorang, hubungan intern dan intim dalam keluarga, kehidupan pribadi anggota keluarga, hubungan-hubungan yang bersifat pribadi, kerentanan hubungan suami-istri. Masalah ini sulit dirumuskan secara benar, dan sulit didekati secara tuntas dengan menggunakan pendekatan ilmiah, kalau peneliti belum mampu dan kurang berpengalaman dalam penelitian , serta kurang menguasai bidang ilmu yang sesungguhnya.

2. Masalah-masalah yang dapat diteliti (researchable problems)
a. Masalah untuk memverifikasi atau memvalidasi teori
Umpama : berdasarkan teori psikologi tentang lupa diketahui bahwa makin sering sesuatu diulang makin tidak mudah dilupakan.
Untuk memverifikasi teori tersebut dapat dipilih masalah seperti :
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seseorang mudah melupakan sesuatu ?
Dapatkah aktivitas belajar terdahulu mengintervensi informasi baru ?
b. Masalah untuk memperjelas pertentangan dari penemuan-penemuan sebelumnya
Dari penelitian yang berbeda dapat dilakukan penelitian baru dengan mengambil masalah yang sama untuk memperjelas dan menemukan hasil baru. Ada kemungkinan terjadi berbagai kelemahan dalam penelitian yang telah dilakukan sehingga menyebabkan hasil yang didapat sering bertentangan.
c. Masalah untuk membetulkan kesalahan metodologi maupun analisis yang digunakan.
Laporan penelitian yang mempunyai kesalahan prosedur, masalahnya dapat di angkat kembali untuk diteliti dengan menggunakan rancangan atau metodologi yang tepat sesuai dengan tujuan atau masalah yang akan diungkapkan.
d. Masalah untuk memecahkan pertentangan pendapat
Melakukan penelitian replikasi terhadap masalah yang sama.
Masalah atau permasalahan dalam penelitian sering disebut problema atau problematik. Menurut Suharsimi Arikunto (1992:25), peoblem ini dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis :
1. Problema deskriptif, yaitu problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Sehingga lahirlah penelitian deskriptif, penelitian historis dan filosofis.
2. Problema komparatif, yaitu problema untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Disini peneliti berusaha mencari persamaan dan perbedaan fenomena, selanjutnya mencari arti atau manfaat dari persamaan dan perbedaan tersebut.
3. Problema korelatif, yaitu problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena. Problema korelasi ada dua macam :
• Korelasi sejajar
• Korelasi sebab-akibat


C. Kriteria perumusan masalah
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahapan penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak membuahkan hasil apa-apa.
Perumusan masalah diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait diantara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.
Karena pentingnya perumusan masalah, muncul anggapan bahwa kegiatan melakukan perumusan masalah merupakan kegiatan separuh penelitian itu sendiri.
Perumusan masalah penelitian dapat dibedakan dalam dua sifat :
Perumusan masalah deskriptif, apabila tidak menghubungkan antar fenomena.

Perumusan masalah eksplantoris, apabila rumusannya menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih fenomena.
Fungsi perumusan masalah :
a. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat diukur.
b. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai dilapangan.
c. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti,
d. Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah didalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.

Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya, dan dari rumusan masalah ini dapat ditentukan topik atau judul penelitian. Moh.Nasir (1999:143) memberikan rambu-rambu perumusan masalah :
1. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, baik pertanyaan yang memerlukan jawaban deskriptif, maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban eksplanatoris (yang menghubungkan dua atau lebih fenomena atau gejala didalam kehidupan manusia
2. Rumusan hendaknya jelas, padat dan dapat dipahami orang lain
3. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah ( mengandung unsur data yang mendukung pemecahan masalah penelitian)
4. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam perumusan hipotesis
5. Masalah harus menjadi dasar perumusan judul penelitian
6. Bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkembangan teori, dalam arti pemecahannya secara jelas, diharapkan akan dapat memberikan sumbangan teoritik yang berarti, baik sebagai pencipta teori-teori baru maupun sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada.
Beberapa hal yang harus diingat dalam merumuskan masalah :
a. Masalah ilmiah tidak boleh merupakan pertanyaan-pertanyaan etika atau moral. Pertanyaan mengenai etika atau moral merupakan pertanyaan tentang nilai dan value judgement yang tidak bisa dijawab secara ilmiah.
b. Hindarkan masalah yang merupakan metodologi. Pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan metode sampling atau pengukuran dan lain-lainnya, supaya tidak digunakan dalam memformulasikan masalah.
c. Rumusan masalah harus spesifik dan operasional

Masalah penelitian yang menarik dapat dilakukan penelitiannya manakala didukung oleh dua faktor intern, yaitu kesesuaian masalah penelitian dengan minat peneliti, dan kemungkinan penelitian dapat dilaksanakan. Dua faktor pendukung ekstern, yaitu tersedianya faktor pendukung dan hasil penelitian bermanfaat ( Arikunto.1992:23-24) .
Dalam penempatan rumusan masalah, didapati beberapa variasi, antara lain :
o Ada yang menempatkan di bagian paling awal dari suatu sistematika penelitian
o Ada yang menempatkan setelah latar belakang atau bersama-sama dengan latar belakang penelitian
o Ada yang menempatkan setelah tujuan penelitian

Beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam memilih masalah penelitian :
 Masalah harus jelas dan tidak meragukan
 Masalah hendaklah berarti, baik bagi diri pribadi, institusi, masyarakat ataupun perkembangan ilmu pengetahuan
 Masalah yang diteliti hendaklah berada dalam batas kemampuan dan jangkauan peneliti
 Masalah itu menarik minat peneliti
 Dalam penelitian kuantitatif, masalah itu hendaklah menyatakan hubungan dua variabel atau lebih, sedangkan dalam penelitian kualitatif hendaklah menyatakan keterpautan sesuatu objek dalam konteknya.
 Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangakan faktor biaya yang digunakan.
 Data dapat dikumpulkan dengan cepat, tepat dan benar.
 Masalah itu hendaklah sesuatu yang aktual dan hangat pada waktu penelitian diadakan, kecuali untuk penelitian historis atau mengkaji sesuatu yang pernah diteliti.
 Yang dijadikan masalah hendaklah sesuatu yang baru dan telah wajar untuk diteliti atau akan menemukan bentuk baru dari sesuatu yang ada.
 Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangkan waktu yang tersedia.
 Untuk peneliti pemula sebaiknya lebih hati-hati dalam memilih masalah.

D. Sumber masalah
Masalah diturunkan dari teori, dari pengamatan maupun dari intuisi atau kombinasi dari berbagai hal. Sumber utama masalah adalah literatur profesional, yang selalu menampilkan berbagai kajian konseptual dan empiris serta kelemahan-kelemahan yang terjadi dari berbagai konsep yang ada dan berbagai keterbatasan penelitian yang telah dilakukan.
peneliti akan dapat melihat ada kesenjangan , ada jurang, ada kelemahan, ada situasi maupun kejadian yang perlu disempurnakan dan dikaji ulang. Dilain pihak setiap saat peniliti menjadi pengamat yang kritis terhadap fenomena yang terjadi di dalam masyarakat.
Sumber masalah penelitian bisa muncul dari 3 hal (Ranjit Kumar,1996):
1. Masalah yang ada di manusianya sendiri
Kita harus hati-hati supaya tidak terjebak kemasalah manusia yang bukan penelitian. Contoh, mahasiswa punya masalah pokok yaitu kekurangan uang. Ini bisa kita konversi menjadi masalah penelitian, misalnya menjadi :
o Mendeteksi raut muka mahasiswa bokek dengan face recognition system
o Model bisnis di Internet dengan modal kecil untuk mahasiswa
2. Masalah di cara, teknik dan struktur kerja (program)
Teknik dan struktur kerja yang bermasalah tentu juga bisa menjadi masalah. Contoh, dosen-dosen saking sibuknya ternyata kesulitan menemukan satu waktu yang pas untuk meeting bulanan di Universitas.
3. Fenomena yang terjadi
Fenomena yang ada di sekitar kita juga bisa menjadi masalah penelitian yang menarik. Contoh, fenomena bahwa situs portal yang dikembangkan di perusahaan-perusahaan ternyata sepi pengunjung.












DAFTAR PUSTAKA

A.Muri Yusuf.2005.Metodologi Peneliti. Padang: UNP Press
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Teknik%20Identifikasi%20Masalah%20dalam%20Penelitian&&nomorurut_artikel=200
http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2009/08/perumusan-masalah-penelitian.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100205025401AAFBNoV
http://www.scribd.com/02-Masalah-Penelitian/d/6611007
http://bidanshop.blogspot.com/2010/09/pengertian-masalah-penelitian.html

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook comment