Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Selasa, 11 Oktober 2011

Pendekatan Psikoanalitik Dalam Konseling



1.      Konsep konsep utama
Struktur kepribadian menurut pandangan psikoanalitik kepribadian terdiri dari tiga system yaitu id,ego dan super ego.Id merupakan komponen psikologis,ego adalah komponen psikologis sedangkan super ego merupakan komponen social
1)      Id adalah system kepribadian yang orisinil,id merupakan tempat bersemayam naluri naluri.Id kurang kurang terorganisasi,buta,menuntut dan mendesak.Dengan di atur oleh asas kesenangan yang diarahkan pada pengurangan tegangan,penghindaran kesakitan,dan perolehan kesenangan,id bersifat tidak logis,amoral,dan didorong oleh suatu kepentingan : memuaskan kebutuhan kebutuhan nalurian sesuai dengan asas kesenangan.
2)      Ego adalah eksekutif dari kepribadian yang memerintah,mengendalikan dan mengatur.Tugas utama ego adalah mengentarai naluri dengan lingkungan sekitar.Dengan diatur oleh asas kenyataan,ego berlaku realistis dan berfikir logis serta merumuskan rencana rencana tindakan bagi pemuasan kebutuhan kebutuhan.
3)      Super ego adalah cabang moral atau hukum dari kepribadian.Super ego merepresentasikan hal yang ideal alih alih hal yang rill,dan mendorong bukan kepada kesenangan,melainkan kepada kesempurnaan.Super ego berfungsi menghambat impulsit.Super ego berkaitan dengan imbalan dan hukuman.Imabalannya adalah perasaan perasaan bangga dan mencintai diri,sedangkan hubungannya adalah perasaan berdosa dan rendah diri.

2.     Perkembangan kepribadian

1)      Pentingnya perkembangan awal,pada perkembangan awal ini mencakup kecenderungan kecenderungan dalam perkembangan,karakteristik tugas tugas perkembangan utama dari berbagai taraf pertumbuhan,fungsi personal dan social yang normal dan abnormal.Menurut pandangan psikoanalitik Freudian perkembangan pada lima tahun pertama tahap kehidupan merupakan landasan bagi perkembangan kepribadian selanjutnya
2)      Tahun pertama kehidupan (fase oral) freud mengajukan teori tentang seksualitas infantile.Dari lahir sampai usia satu tahun seorang bayi menjalani fase oral.masalah kepribadian yang muncul kemudian,yang bersumber pada fase oral adalah pengembangan pandanga terhadap dunia yang didasari oleh ketidak percayaan,ketakutan untuk mengjangkau orang lain dan sebagainya.tugas utama perkembangan fse oral adalah memperoleh rasa percaya.
3)      Usia 1 - 3 tahun (fase anal) tugas yang harus diselesaikan pada fase ini adalah belajar mandiri,memiliki kekuatan pribadi dan otonomi,serta belajar mengakui dan menangani perasaan negative.selama fase anal,anak dipastikan mengalami perasaan negative seperti benci marah dan sebagainya.penting bagi anak belajar bahwa perasaan negative dapat diterima.Banyak klien dalam terapi yang belum belajar untuk menerima perasaan marah dan benci terhadap orang lain.Hal yang juga penting dalam fase ini adalah,anak memperoleh kekuatan,kemandirian dan otonomi.
4)      Usia 3 – 5 tahun (fase falik) fase ini merupakan fase ketika kesanggupan kesanggupan untuk berjalan,berbicara,berfikir dan mengendalikan otot otot berkembang besar.fase falik adalah periode perkembangan hati nurani,suatu masa ketika anak anak belajar standar moral.Salah satu bahaya yang kritis adalah indoktrinasi standar moral yang kaku yang tidak realistis dari orang tua,yang bisa mengarah pada pengendalian super ego secara berlebihan.Fase falik memiliki implikasi implikasi yang berarti bagi terapis yang sedang menangani orang orang dewasa.

3.      Adaptasi adaptasi psikoanalisi
1. Sigmund Freud (1856-1939) 
Sepanjang masa hidupnya, Freud adalah seorang yang produktif. Meskipun ia dianggap sosok yang kontroversial dan banyak tokoh yang berseberangan dengan dirinya, Freud tetap diakui sebagai salah seorang intelektual besar. Pengaruhnya bertahan hingga saat ini, dan tidak hanya pada bidang psikologi, bahkan meluas ke bidang-bidang lain. Karyanya, Studies in Histeria (1875) menandai berdirinya aliran psikoanalisa, berisi ide-ide dan diskusi tentang teknik terapi yang dilakukan oleh Freud.
Freud berkebangsaan Austria, lahir 6 Mei 1856 di Pribor, (ketika itu) Austria, lalu bersama keluarganya pindah ke Wina dan terus tinggal di kota itu. Ia berasal dari keluarga miskin, ayahnya adalah pedagang bahan wol yg tdk terlalu sukses. Sejak kecil Freud sudah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Ia belajar kedokteran dan memilih spesialisasi di bidang neurologis. Dalam prakteknya sebagai ahli syaraf inilah Freud banyak mengembangkan ide dan teorinya mengenai teknik terapi psikoanalisa.
Ada dua orang yang berpengaruh besar bagi pemikiran Freud, yaitu Breuer, seorang psikiater terkenal di Wina dan Charcot, dokter syaraf terkenal di Perancis. Bersama-sama dengan Breuer, Freud menangani pasien-pasien dengan gangguan histeria yang menjadi bahan bagi tulisannya, Studies in Histeria. Dari Charcot ia banyak belajar mengenai teknik hipnosis dalam menangani pasien histeria karena Charcot mengembangkan teknik hipnose. Kelak Freud meninggalkan teknik hipnose ini karena sulit diterapkan dan mengembangkan teknik menggali ketidaksadaran lewat kesadaran, seperti free association. Dengan mengembangkan teknik ini Freud lebih percaya bahwa hal-hal di ketidaksadaran bukan dilupakan (seperti teori Charcot), tetapi direpres (ditekan ke dalam ketidaksadaran agar tidak muncul).
Pada dekade awal abad 20, psikoanalisa semakin populer dan tulisan-tulisan Freud semakin berpengaruh. Ia juga memiliki banyak pengikut/murid yang terkenal, antara lain Adler dan Jung. Mulai terbentuk forum-forum diskusi rutin antar ahli psikoanalisa dimana mereka dapat mendiskusikan konsep-konsep psikoanalisa. Pada tahun 1909, Freud diundang oleh G. Stanley Hall untuk berpidato di Clark Uni, salah satu uni besar di AS, dan dengan demikian Freud juga sudah diakui di AS. Pada tahun 1910 International Psychoanalysis Association terbentuk dan Jung menjadi ketua pertamanya. Para kolega Freud memprotes hal ini dan membela Freud untuk menjadi ketuanya. Hubungan Jung dan Freud akhirnya terganggu.
Freud meninggalkan Austria pada saat Hitler semakin berkuasa dan posisinya sebagai intelektual Yahudi memberinya berbagai kesulitan. Melalui usaha Ernest Jones, seorang Inggris dan dubes Inggris di Austria, pada tahun 1938 Freud keluar dari Austria dan berimigrasi ke Inggris hingga akhir hayatnya di 1939.
v Sumbangan Freud
Ø Sebagai orang pertama yang menyentuk konsep-konsep psikologi seperti peran ketidaksadaran (unconsciousness), anxiety, motivasi, pendekatan teori perkembangan untuk menjelaskan struktur kepribadian
Ø Posisinya yang kukuh sebagai seorang deterministik sekaligus menunjukkan hukum-hukum perilaku, artinya perilaku manusia dapat diramalkan
Ø Freud juga mengkaji produk-produk budaya dari kacamata psikoanalisa, seperti puisi, drama, lukisan, dan lain-lain. Oleh karenanya ia memberi sumbangan juga pada analisis karya seni
v Kritik terhadap Freud
Ø Metode studinya yang dianggap kurang reliabel, sulit diuji secara sistematis dan sangat subyektif
Ø Konstruk-konstruk teorinya juga sulit diuji secara ilmiah sehingga diragukan keilmiahannya. Beberapa konsepnya bahkan dianggap fiksi, seperti Oedipus complex
Ø Bagi aliran behaviorist, yang dilakukan Freud adalah mempelajari intervening variable

2. Alfred Adler (1870-1937)
Adler mengembangkan yang disebut sebagai Individual Psychology. Banyak konsep Freud yang diikutinya, antara lain mengenai level kesadaran. Namun Adler menekankan pada faktor kesadaran/unsur ego . Teorinya banyak menyentuh unsur lingkungan sosial sehingga ia juga dikenal sebagai seorang psikoanalis sosial yang pertama. Sebagai seorang pengikut Freud, Adler memilih jalan berbeda dari Freud dan menganggap teori Freud sangat menekankan unsur seksual sehingga kurang realistis.
Adler dibina dari keluarga pedagang yang berada. Sejak kecil ia sakit-sakitan dan hal ini menumbukan cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Pada tahun 1895 ia lulus kedokteran dari Universitas Wina, lalu berpraktek sebagai dokter mata sebelum akhirnya menekuni bidang psikiatri dan menjadi psikiater.
Konsep utama Adler adalah organ inferiority. Berangkat dari teorinya tentang adanya inferiority karena kekurangan fisik yang berusaha diatasi manusia, ia memperluas teorinya dengan menyatakan bahwa perasaan inferior adalah universal. Setiap manusia pasti punya perasaan inferior karena kekurangannya dan berusaha melakukan kompensasi atas perasaan ini. Kompensasi ini bisa dalam bentuk menyesuaikan diri ataupun membentuk pertahanan yang memungkinkannya mengatasi kelemahan tsb.
Selanjutnya, Adler juga membahas tentang striving for superiority, yaitu dorongan untuk mengatasi inferiority dengan mencapai keunggulan. Dorongan ini sifatnya bawaan dan merupakan daya penggerak yang kuat bagi individu sepanjang hidupnya. Adanya striving for superiority menyebabkan manusia selalu berkembang ke arah kesempurnaan. Teorinya ini yang membuat Adler memiliki pandangn lebih optimis dan positif terhadap manusia serta lebih berorientasi ke masa depan dibandingkan Freud yang lebih berorientasi ke masa lalu.

3. Carl Gustav Jung (1875-1961)
Dikenal mengembangkan Analytical Psychology. Sebagai murid Freud, Jung juga mengajukan keberatan terhadap beberapa konsep utama Freud yang menyebabkan hubungan keduanya renggang dan retak. Perbedaan utama Jung dan Freud terletak pada pandangan mereka tentang ketidaksadaran. Meskipun keduanya sama-sama menekankan ketidaksadaran sebagai penentu perilaku manusia (bahkan Jung lebih kuat dalam hal ini), tapi mereka berbeda posisi tentang asal ketidaksadaran ini. Freud mengatakan bahwa unsur seksual adalah faktor utama dan dominan dalam ketidaksadaran sementara Jung sangat tidak setuju dgn pandangan ini dan menyatakan bahwa sumber ketidaksadaran adalah warisan dari nenek moyang sehingga sifatnya sosial dan tergantung kelompok ras.
Jung lahir di Swiss, ayahnya adalah pendeta dan unsur religius nantinya akan banyak berperan dalam pemikiran-pemikirannya. Ia belajar kedokteran di Universitas Basel, lulus 1900. Kemudian ia ditunjuk bekerja di klinik psikiatri Universitas Zurich tahun 1909. Ia adalah ketua pertama International Psychoanalitic Association tahun 1911. Tahun 1914 ia mengundurkan diri dari posisinya tersebut dan mendirikan analytical psychology. Pada tahun 1920an ia banyak melakukan ekspedisi lapangan ke Afrika dan Amerika Selatan sambil meneliti dan mengembangkan teorinya. Ekspedisi ini secara signifikan mempengaruhi teori-teorinya yang kental unsur budayanya. Tahun 1948 C.G. Jung Institute didirikan di Zurich untuk mengembangkan teorinya dan teknik terapinya.
Jung menekankan pada aspek ketidaksadaran dengan konsep utamanya, collective unconscious. Konsep ini sifatnya transpersonal, ada pada seluruh manusia. Hal ini dpt dibuktikan melalui struktur otak manusia yang tidak berubah. Collective unconscious terdiri dari jejak ingatan yang diturunkan dari generasi terdahulu, cakupannya sampai pada masa pra-manusia. Misalnya, cinta pada orangtua, takut pada binatang buas,dan lain-lain. Collective unconscious ini menjadi dasar kepribadian manusia karena didalamnya terkandung nilai dan kebijaksanaan yang dianut manusia.
Ide-ide yang diturunkan atau primordial images disebut sebagai archetype. Terbentuk dari pengalaman yang berulang dalam kurun waktu yang lama. Ada beberapa archetype mendasar pada manusia, yaitu persona, anima, shadow, self. Archetype inilah yang menjadi isi collective unconsciousness.

4.      Pandangan tentang hakekat manusia
Tiga aliran utama psikologi adalah psikoanalitik, yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, yang kedua adalah behaviorisme, dan yang ketiga adalah psikologi eksistensial-humanistik.
Psikoanalitik adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode terapinya.
Sumbangan dari teori psikoanalitik tentang pandangan manusia :
1.      Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman tentang sifat manusia pada peredaran penderitaan manusia.
2.      Tingkah laku sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.
3.      Perkembangan masa dini kanak-kanak berpengaruh kuat terhadap kepribadian masa dewasa.
4.      Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja untuk memahami cara yang digunakan individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme untuk menghindari kecemasan.
5.      Pendekatan psikoanalitik memberikan cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi, resistensi, dan transferensi.

5.      Kesadaran dan ketidaksadaran
Konsep tentang kesadaran dan ketaksadaran merupakan kunci-kunci untuk memahami tingkah laku dan masalah-masalah kepribadian.
Ketaksadaran tak bisa dipelajari secara langsung hanya dapat dipelajari dari tingkah laku.
Pembuktian kelinis guna membuktikan konsep ketaksadaran mencakup :
1.      Mimpi-mimpi yang merupakan reprentasi-reprentasi simbolik dari kebutuhan-kebutuhan, hasrat-hasrat, dan konflik diluar tak sadar.
2.      Salah ucap atau lupa, misalnya terhadap nama yang dikenal
3.      Sugesti-sugesti pascahipnotik
4.      Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik asosiasi bebas
5.      Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik proyektif
Bagi Freud kesadaran merupakan bagian terkecil dari keseluruhan jiwa.seperti gunung es yang mengapung yang bagian terbesarnya barada di bawah permukaan air. Ketaksadaran itu menyimpan pengalaman-pengalaman, ingatan-ingatan, dan bahan-bahan yang direpresi. Kebutuhan-kebutuhan dan motivasi-motivasi yang tak bisa dicapai, yakni terletak di luar kesadaran juga berada di luar daerah kendali. Oleh karena itu sasaran terapi opsikoanalitik adalah membuat motif-mtif tak sadar menjadi disadari. Proses-proses tak sadar adalah akar segenap gejala dan tingkah laku neurotik. Dari perspektip ini “penyembuhan” adalah upaya menyingkap makna gejala-gejala, sebab-sebab tingkah laku, dan bahan-bahan yang direpresi yang merintangi fungsi psikologis yang sehat.
Kecemasan
Pandangan psikianalitik tentang sifat manusia adalah memahami konsep kecemasan. Kecemasan adalah suatu keadaan tentang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu.
Fungsinya adalah memperingatkan adanya bahaya ancaman yakni sinyal bagi ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi ancaman bahaya itu tidak diambil. Apabila tak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara yang rasional dan langsung, maka ego akan menandalkan cara-cara yang tidak realistis, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego. Ada tiga macam kecemasan : kecemasan realistis, kecemasan neorotik, dan kecemasan moral. Kecemasan realistis adalah ketakutan terhadap bahaya dari dunia external dan taraf  kecemasanya sesuai dengan derajat ancaman yang ada. Kecemasan neoritik adalah ketakutan terhadap tidak terkendalinya naluri-naluri yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu tindakan yang bisa mendatangkan hukuman bagi hati nurani sendiri. Orang yang hati nuraninya berkembang baik cenderung merasa berdosa apabila dia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kode moral yang dimilikinya.
Mekanisme-mekanisme pertahanan ego
Apabila ada konselor menangani resisten-resisten dan pertahanan-pertahanan, maka pemahaman atas sifat dan fungsi pertahanan ego menjadi penting.
Mekanisme pertahanan ego itu membantu individu mengatasi kecemasan dan mencegah terkulanya ego. Pertahanan ego itu tidak selalu patologis dan bisa memiliki nilai penyesuaian jika tidak menjadi suatu gaya hidup untuk menghindari kenyataan. Pertahanan ego digunakan individu bergantung pada taraf perkembangan dan derajat kecemasan yang dialaminya. Mekanisme pertahanan sama-sama memiliki dua cirri : Menyangkal atas mendistorsi kenyataan.
Bentuk – bentuk mekanisme pertahanan ego:
·         Penyangkalan:
Pertahanan melawan kecemasan dengan “menutup mata” terhadap keberadaan kenyataan yang mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yang membangkitkan kecemasan. Kecemasan atas orang yang dicintai, misalnya sering dimanifestasikan oleh penyangkalan terhadap fakta kematian.
·         Proyeksi:
Mengalamatkan sifat – sifat tertentu yang tidak bias diterima oleh ego kepada orang lain. Misalnya ia mengutuk orang yang berbuat jahat dan menyangkal bahwa ia mempunyai sifat jahai itu.
·         Fiksasi:
Menjadi  “terpaku”  pada tahap – tahap pengembangan yang lebih awal karena menggambil langkah ke tahap selanjutnya bias menimbulkan kecemasan.
·         Regresi:
Melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih awal yang tuntutanya tidak terlalu besar.
·         Rasionalisasi:
Menciptakan alas an – alas an yang “baik” guna menghindarkan ego dari cedera. Memalsukan diri sehinga menyatakaan yang mengecewakan menjadi tidak begitu menyakitkan. Misal : orang yang ditingal  pacarnya.
·         Sublimasi:
Menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan – doronganya. Contohnya dorongan agresife yang ada pada seseorang bias disalurkan dalam aktifitas olah raga.
·         Displacement:
Mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang yang sesungguhnya tidak bisa dijangkau.  Misalnya seorang anak ingin menendang orang tuanya kemudian menendang adiknya atau kucing.
·         Represi:
Melupakan isi kesadaran yang traumatis atau bias membangkitkan kecemasan ; mendorong kenyataan yang tidak bias diterima kepada ketak sadaran, atau menjadi tak menyadari hal – hal yang menyakitkan.




0 komentar:

Posting Komentar

Facebook comment