Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Kamis, 21 April 2011

Kesadaran


KESADARAN

Kesadaran adalah kesiagaan seseorang terhadap peritiwa-peristiwa lingkungannya serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori,pikiran, perasaan, dan sensai-sensasi fisik. Defenisi kesadaran ini memiliki dua sisi. Kesadaran meliputi suatu pemahaman terhadap stimuli lingkungan sekitar. Kesadaran juga meliputi pengenalan seseorang akan peristiwa-peristiwa mentalnya sendiri.
A.      Sejarah Kesadaran
Psikologi ilmiah berawal pada abad ke-19 sebagai studi terhadap pengalaman-pengalaman sadar. Pada awal abad ke-20, kesadaran sebagai suatu topic, hamper-hampir disingkirkan sama sekali dari ranah psikologi oleh para pengikut ideology psikologi yang dominan pada masa itu, yakni behaviorisme, yang dipimpin oleh John Watson dan BF. Skinner.

B.       Kerangka Kesadaran : Awareness
Karakterisitik utama dari kerangka kerja kesadaran tersebut meliputi attention, wakefulness, architecture, recall of knowledge, dan emotive. Selain itu terdapat pula atribut sekunder yang tercakup dalam kerangka kerja ini. Atribut sekunder tersebut adalah novelty, emergence, selectivity, dan subjectivity.
Kelima elemen kesadaran dalam konsep AWAREness adalah suatu upaya untuk mengurangi variansi dalam pendefenisian pengalaman subjektif yang kita sebut kesadaran. Hanya sebuah elemen yaitu arsitektur, yang terlibat dalam proses fisiologis, elemen-elemen lainnya terlibat dalam proses psikologis. Seluruh proses memberikan kontribusi terhadap kesadran dan sejumlah proses berinteraksi satu sama lain.
Attention yaitu pemusatan sumber daya mentalke hal-hal eksternal maupun internal. Kita dapat mengarahkan atensi kita ke peristiwa-peristiwa eksternal maupun internal, dan oleh sebab itu, kesadaran pun dapat kita arahkan ke peristiwa-peristiwa eksternal dan internal.
Wakefulness yaitu kontinum dari tidur hingga terjaga. Kesadaran sebagai suatu kondisi kesiagaan yang memiliki komponen arousal. Dalam bagian kerangka kerja AWAREness ini, kesadaran adalah suatu kondisi mental yang dialami seseorasng sepanjang hidupnya, dal;am setiap harinya.
Architecture yaitu lokasi fisik struktur-struktur fisiologis yang menyokong kesadaran. Sebuah aspek definitive kesadaran adalah bahwa kesadaran memiliki sejumlah struktur fisiologis. Diasumsikan bahwa kesadaran berpusat di otak dan dapat diidentifikasi melalui penyelidikan terhadap korelasi neural kesadaran.
Recall of Knowledge yaitu proses pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan dan dunia sekelilingnya. Kesadaran memampukan manusia mendapatkan akses ke pengetahuan melalui proses recall terhadap informasi mengenai diri pribadi dan mengenai dunia ini.
Novelty adalah kecendrungan untuk tidak hanya berfokus pada pikiran-pikiran dan peristiwa-peristiwa sentral, namun untuk menemukan item-item yang baru, kratif dan inovatif. Kesadaran tampaknya memilki minat terhadap kabar berita.
Emergence yaitu kesadaran berbeda dengan proses-proses neural lainnya. Kesadaran berkaitan dengan pemikiran-pemikiran pribadi dan internal.
Selectivity dan Subjectivity yaitu manusia secara konstan memilih sangat sedikit pikiran pada setiap waktu, namun pikioran-pikiran dapat berubah dengan cepat akibat adanya gangguan dari pikiran-pikiran baru atau isyarat-isyarat eksternal.

C.       Fungsi-fungsi Kesadaran
Satu-satunya alas an manusia memilki kesadaran adalah kesdaran memungkinkan kita melakukan pergerakan atas kemauan sendiri. Pergerakan atas kemauan diri sendiri adalah pergerakan yang dibuat berdasarkan keputusan, bukan berdasarkan insting atau refleks. Dengan memilki kesadaran, manusia akan dapat mengarahkan atensi dan perilaku kepada aspek-aspek dalam lingkungan yang akan menimbulkan hasil akhir yang lebih baik.
Baars dan McGovern mengajukan sejumlah fungsi kesadran. Fungsi pertama adalah fungsi konteks setting yakni fungsi di mana system-sistem bekerja untuk mendefenisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang ke dalam memori. Fungsi kedua adalah adaptasi dan pembelajaran, yang mengendalikan bahwa keterlibatan sadar diperlukan untuk menangani informasi baru dengan sukses. Fungsi ketiga adalah fungsi prioritisasi dan fungsi akses dimana kesadaran diperlukan untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang tersedia di tingkat kesadaran. Fungsi keempat adalah fungsi rekrutmen dan control, dimana kesadaran memasuki system-sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar. Fungsi kelima adalah fungsi pengambilan keputusan dan fungsi eksekutif, yang berperan membawa informasi adan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengambilan keputusan dan penerapan kendali. Fungsi keenam adalah deteksi dan penyuntingan kekeliruan, yang berfokus pada kesadaran memasuki system norma kita sehingga kita dapat mengetahui saat kita membuat suatu kekeliruan. Fungsi ketujuh adalah monitor diri, dalam bentuk refleksi diri, percakapan internal, dan imagery, memabntu kita mengendalikan fungsi-fungsi sara dan fungsi-fungsi tidak sadar dalam diri kita. Fungsi kedelapan adalah fungsi pengorganisasian dan fleksibilitas, fungsi ini memungkinkan kita mengandalkan fungsi otomatis dalam situasi yang telah dapat diprediksikan, namun sekaligusmemungkinkan kita memasuki sumber-sumber daya pengetahuan yang terspesialisasi dalm situasi-situasi tidak terduga.

D.      Tingkat-tingkat Kesadaran
1.    Tidur
Perbedaan yang paling jelas antara kesadaran dan ketidaksadaran dapat diamati saat seseorang terjaga atau tertidur. Hal ini bisa diamati melalui alat EEG. Gelombang otak dapat diamati selama periode tidur. Pada siang hari, kita berinteraksi dan secara konstan berada dalam kondisi siaga, melihat ke suatu arah, mendengarkan suatu pesan, atau membaui suatu aroma baru. Namun ketika kita tertidur, mekanisme kesiagaan tersebut sangat berkurang dan interaksi personal hampir-hampir tidak ada.
Lima karakteristik gelombang otak menunjukkan aktivitas elektrik saat manusia terjaga dan selama empat tahap tidur :
·       Seseorang terjaga, rekaman EEG menampilkan pola aktivitas cepat dengan amplitudo rendah
·       Pada tahap I, merupakan tahap paling ringan, terjadi saat kita mulai mengantuk. Selama tahap ini, terdapat periode-periode singkat aktivitas gelombang theta, yang mengindikasikan rasa mengantuk.
·       Tahap II, dicirikan oleh kumparan tidur, yang berupa lonjakan-lonjakan ritmik aktivitas EEG yang berkisar pada 12-15 Hz.
·       Tahap III, terdapat sejumlah gelombang dekta berfrekuensi sangat rendah dan pola kumparan masih berlangsung.
·       Pada tahap IV, terdapat lebih banyak gelombang-gelombang delta, merupakan tahap tidur yang paling dalam, saat orang paling sulit dibangunkan.

2.    Bermimpi
Bermimpi terjadi pada fase tidur REM. Freud meyakini bahwa mimpi adalah cara yang digunakan ketidaksadaran kita untuk membocorkan informasi, dan kita dapat mempelajari makna-makna tersembunyi di balik mimpi. Aktivitas otak yang berlangsung selama REM diinterpretasikan otak dengan cara yang sama seperti saat kita sadar. Mimpi melibatkan pengalaman-pengalaman dan emosi-emosi yang sama dengan yang kita jumpai sehari-hari.

3.    Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat akan mengubah kondisi kesadaran kita sedemikian rupa sehingga kesadaran tersebut akan menjadi berbeda dengan kondisi kesadaran normal saat kita terjaga. Beberapa obat depressant (obat penenang) akan menhambat aktivitas sistem saraf. Obat stimulant (obat perangsang) akan mempercepat aktifitas system saraf. Obat hallucinogen (obat halusinogenik) mengubah pemahaman kita terhadap realita. Semua obat-obatan berkerja dalam neurotransmitter kita dalam menghasilkan dampak-dampaknya. Obat-obatan mempengaruhi kewaspadaan kita akan aspek-aspek fisiologis dan psikologis dari pengalaman sadar kita.

4.    Meditasi
Meditasi adalah suatu kondisi konsentrasi rileks di mana pikiran dikosongkan. Beberapa teknik meditasi menggunakan nyanyian yang diulang, mantra-mantra internal, ragam posisi tubuh, dan objek-objek eksternal sebagai bagian dari keseluruhan ritual. Alasan bermeditasi ada bermacam-macam, bisa berupa alasan keagamaan, spiritual, kedamaian pribadi, atau kesehatan tubuh.

E.       Model-model Kesadaran
Teori Medan Kerja Globab dari Baars
       Baars memusatkan focus teorinya terutama pada keterbatasan kapasitas pengalaman sadar. Kita hanya dapat memperhatikan satu aliran kuat informasi pada suatu saat, setidaknya jika kita memang berniat memahami makna informasi tersebut.
       Kesadaran masih memungkinkan akses ke sumber daya pengetahuan yang tidak disadari. Dengan demikian, keberadaan akses global akan menolong kita meminimalkan masalah yang mungkin terjadi akibat kapasitas STM yang terbatas.

F.        Proses-proses Otomatis
Proses-proses otomatis adalah proses-proses yang tidak dapat dikendalikan, tanpa disertai niat atau kesiagaan eksternal, yang berlangsung dengan sangat efisien.

Memori Implisit
       Memori implicit adalah topic yang terpenting pada kesadaran karena memori implicit mengacu pada memori yang diukur melalui sesuatu perubahan kinerja yang berhubungan dengan beberapa pengalaman sebelumnya. Memori implicit diungkap ketika informasi yang diperoleh sebelumnya memudahkan kinerja dalam tugas dan tidak memerlukan proses mengingat secara sadar terhadap pengalaman-pengalaman tersebut.

Studi-studi Priming
       Penggunaan prime yang mengaktifkan asosiasi-asosiasi mental yang berada tepat di bawah ambang kesadaran. Studi-studi priming telah digunakan dalam area kognisi social, untuk mempelajari dampak-dampak priming terhadap pertimbangan social.
       Efek pemaparan belaka adalah meningkatnya preferensi atau rasa suka seseorang pada suatu objek semata-mata karena pemaparan sebelumnya terhadap objek tersebut.

Metakognisi
       Metakognisi merupakan bagian dari kemampuan memonitor diri terhadap pengetahuan pribadi. Metakognisi memiliki dampak pada pengawasan dan pengendalian proses-proses pengambilan informasi dan proses-proses inferensi yang berlangsung dalam system memori.Monitoring mengacu pada cara kita mengevaluasi apa yang telah kita ketahui atau tidak kita ketahui.
       Proses yang terlibat dalam monitoring metakognisi meliputi :
·      Ease of Learning
·      Judgments of Learning
·      Feeling of Knowing
·      Confidence Judgement

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook comment