Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Rabu, 01 Desember 2010

PsiSos (pendekatan2 transorientasional)

Pendekatan – Pendekatan Transorientasional
A.   Teori Penilaian Sosial dan Teori Atribusi
1.      Teori Perbandingan Sosial
Teori ini dirumuskan oleh Festinger. Pada dasarnya teori ini berpendapat bahwa proses saling mempengaruhi dan perilaku saling bersaing dalam interaksi sosial ditimbulkan oleh adanya kebutuhan untuk menilai diri sendiri dan kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan membandingkan diri dengan orang lain. Ada 2 hal yang diperbandingkan dalam hubungan ini : Pendapat dan Kemampuan.
a.    Dorongan untuk menilai Pendapat dan Kemampuan
Festinger mempunyai hipotesa bahwa setiap orang mempunyai dorongan untuk menilai pendapat dan kemampuannya sendiri dengan cara membandingkannya dengan pendapat/kemampuan orang lain.
b.   Sumber-Sumber penilaian
Orang akan mengunakan ukuran objektif sebagai dasar penilaian selama ada kemungkinan untuk melakukan hal itu, tetapi kalau kemungkinan itu tidak ada maka orang akan mengunakan pendapat orang lain sebagai ukuranya.
c.    Memilih Orang untuk Perbandingan
Dalam membuat perbandingan dengan orang lain, setiap orang mempunyai banyak pilihan. Tetapi setiap orang cenderung memilih orang sebaya atau rekan sendiri untuk dijadikan perbandingan.
d.   Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
Ada perbedaan antara kemampuan dan pendapat : pada kempuan ada desakan untuk perubahan ke satu arah yaitu ke arah yang lebih baik saja, sedangkan dalam hal pendpat terdapat keleluasaan untuk terjadinya perubahan kesegala arah
e.    Berhentinya perbandingan
Jika Perbedaan pendapat atau kemampuan dengan orang lain dalam kelompok terlalu besar, maka akan terdapat kecendrungan untuk menghentikan perbandingan-perbandingan
f.    Desakan kearah keseragaman
Setiap faktor yang meningkatkan dorongan untuk membandingkan pendpat dengan sendirinya juga akan merupakan faktor yang mendesak ke arah tercapainya keseragaman pendapat atau kemampuan yang bersangkutan.
g.   Pengaruhnya terhadap pembentukan kelompok
Dorongan untuk menilai diri sendiri mempunyai pengaruh yang penting terhadap pembentukan kelompok dan perubahan keanggotaan kelompok.
h.   Konsekuensi dari perbandingan yang dipaksakan
Jika perbedaan pendapat dalam kelompok terlalu besar,maka kelompok akan mengatur dirinya sendiri sedemikian rupa sehingga perbedaan itu dapat didekatkan dan perbandingkan dapat dilakukan.
2.      Teori Inferensi Korespondensi
Teori ini dikembangkan oleh Jones dan Davis dari teori Heider (teori lapangan ) dan teori kognitif.oleh karena itulah teori ini digolongkan ke dalam teori transorientasional.
Teori ini pada dasarnya mencoba untuk menerangkan kesimpulan yang ditarik oleh seseorang pengamat dari pengamatannya atas perilaku tertentu dari orang lain. Dengan kata lain pengamat mengadakan peramalan terhadap niat orang lain dari perilaku orang lain tersebut.Pengamatan dimulai dengan mengamati tindak nyata dari oran lain. Lalu kemudian membuat beberapa keputusan tentang pengetahuan dan kemampuan orang tersebut.
3.      Teori Atribusi Eksternal
Teori ini dikembangkan oleh Kelley dan seperti halnya teori sebelum nya, teori ini didasarkan pada karya heider. Tetapi persamaan anrata teori ini dengan teori sebelumnya sangatlah kecil. Jones menitikberatkan pelalku dalam suatu situasi tertentu sebagai faktor penyebab dari efek.sedangkan kelley dipihak lain menekankan pada unsur lingkungan. Ia malah berusaha untuk tidak memperhitungkan faktor personal dalam analisanya dan mencoba untuk mempergunakan sebanyak mungkin faktor lingkungan atau eksternal.
B.   Teori Proses Kelompok
1)      Teori Sintalitas kelompok
Catell berpendapat untuk dapat membuat perkiraan ilmiah yang tepat,segala sesuatu harus dapat di uraikan,diukur dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat. Demikian juga dengan gejala kelompok. Untuk mengungkapkan hukum yang mengaturperilaku kelompok , perlu ada cara untuk menguraikan dan mengukur sifat dan perilaku kelompok. Sintalitas adalah istilah yang digunaka Catell untuk Kepribadiaan Kelompok.
2)      Teori Prestasi Kelompok
Teori ini dikembangkan dari teori lain yang tergolong dalam 3 orientasi yang berbeda : Orientasi penguat ( teori belajar ), Orientasi lapangan ( teori interaksi ), dan orientasi kognitif  (teori tentang harapan ). Stogiill memasukan 3 unsur dalam prestasi kelompok : produktivitas,moral dan kesatuan.
3)      Model Kontingensi bagi efektifitas kepemimpinan
Teori ini dikembangkan oleh Fiedler,yang bertujuan mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian tertentu yang membedakan pemimpin yang efektif dari jenis-jenis pemimpin yang lain. Asumsi daar teori ini : bahwa efektifitas kepemimipinan sangat tergantung pada situasi yang menbantu atau mendukung pemimpin. Situasi itu akan mempengaruhi hubungan efektif antara pemimpin dan kelompoknya, mempengaruhi struktur tuga dan kekuasaan pemimpin.
4)      Model Deskriptif dari Respons sosial
Teori ini disbut juga sebagai Model Intan di kembangkan oleh willis dan berkaitan dengan respons balas terhadap pengaruh-pengaruh sosial.
C.     Teori Peran
Merupakan teori perpaduan berbagai teori,orientasi maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi,teori peran berawal dari dan masih tetap digunakan dalam sosiologi dan antropologi. Sebetulnya cukup banyak teori peran dalam Psikologi. Tetapi karena keterbatasan tempat pembicaraan maka akan di pusatkan pada teori Biddle dan Thomas saja,yang mana pada teori bidlle ini membagi peristilahan dalam teori peran dalam 4 golongan, yaitu istilah-istilah yang menyangkut : 1. Orang-orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial, 2. Perilaku yang muncul dalam interaksi tsb, 3. Kedudukan orang-orang dalam perilaku, 4. Kaitan antara orang dan perilaku.

BUKU SUMBER :
“ Teori – Teori Psikologi Sosial “ karangan : Prof.Dr.Sarlito Wirawan Sarwono.




CANDRA WIRAWAN
RINA YUNITA
VEBBY ADHRIANI

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook comment