BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi.Gaya kepemipinan juga penting untuk mempengaruhi kinerja para karyawan.Di dalam suatu perusahaan,organisasi,dan semua bentuk badan organisasi,pemimpin memegang peran sangat penting dalam mensukseskan dan memperoleh tujuan akhir yang telah ditentukan bersama.
Untuk itu,seorang pemimpin juga harus mempunyai tanggung jawab yang tinggi.Seorang pemimpin tidak ditentukan oleh pangkat dan jabatan seseorang.
Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin,baik bagi dirinya sendiri,bagi keluarganya,bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer.
Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya.Semakin dipuji bahkan dikultuskan,semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin.
Kepemimpinan merupakan sesuatu yang penting bagi manajer. Para manajer merupakan pemimpin ( dalam organisasi mereka), sebaliknya pemimpin tidak perlu menjadi manejer. Teori-teori kepemimpinan dapat diterapkan pada jabatan manajer. Dalam hal ini manajemen dapat kita anggap sebagai kepemimpinan dalam perusahaan.
Dalam penelitian yang dilakukan pada toserba Sinar Mas Sidoarjo dengan jumlah karyawan seluruhnya 60 orang tetapi hanya diambil24 orang sebagai responden, dengan cara mengadakan observasi langsung, wawancara dan melalui daftar pertanyaan, di simpulkan bahwa:
1. Pimpinan perusahaan Toserba Sinar Mas menerapkan gaya kepemimpinan yang otokrasi ( cenderung lebih mengutamakan terjadap peran yang diorientasikan pada pelaksanaan tugas semata )
2. Semangat dan kegairahan rendah berkaitan erat dengan ketidakpuasan karyawan terhadap penerapan gaya kepemimpinan perusahaan
3. Turunnya semangat dan kegairahan kerja mengakibatkan karyawan bekerja kurang efektif
Dalam penelitian yang dilakukan pada dinas kesehatan kkota Yogyakarta setelah diberlakukannya otonomi daerah. Metode yang digunakan adalah metode rating yang dijumlah atau dikenal dengan metode likert. Metode ini merupakan penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Skala Likert berisi pernyataan dan bukan berupa pertanyaan. Selanjutnya pilihan jawaban responden diberi skor.
Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang dominan berlaku saat ini adalah gaya kepemimpinan transaksional. Hal ini disebabkan Dinas Kesehatan kota Yogyakarta merupakan organisasi birokrasi yang menekankan kepada legitimate power dan menghormati peraturan-peraturan serta tradisi daripada pengaruh yang didasarkan atas pertukaran atau inspirasi. Hasil tersebut juga ditunjukkan oleh sangat positifnya penilaian dari para pegawai terhadap perilaku yang melekat pada pimpinan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dengan berbagai indikator yang penulis gunakan yaitu:
1. Contingent reward (imbalan kontingensi), yaitu memberi penghargaan maupun pujian untuk bawahan terhadap upayaupayanya.
2. Management by Exception (manajemen pengecualian), yaitu sikap pemimpin yang hanya sekedar mempertahankan cara kerja yang telah ada, asalkan telah dikerjakan dengan baik oleh bawahan.
3. Laissez Faire, yaitu melepaskan tanggung jawab dan menghindari pengambilan keputusan.
Kondisi tersebut tersebut tentu saja tidak akan dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran sebagai modal penting untuk mewujudkan perubahan organisasi sesuai yang dituangkan dalam peran otonomi daerah yang telah digulirkan sejak tahun 1999.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai aksi mogok karyawan PPD. Penulis akan mencoba mengkaji tentang kepemimpinan dalam perusahaan tersebut.
2. Rumusan masalah
1. Permasalahan apa yang terdapat pada kepemimpinan dalam perusahaan/ organisasi tersebut?
2. Faktor-faktor apa saja yang menentukan seseorang menjadi pemimpin ?
3. Bagaimana cara menanggulangi permasalahan tersebut ?
4. Pemimpin yang seperti apa yang sebaiknya ada agar perusahaan/ organisasi dapat lebih maju ?
3. Tujuan penelitian
1. Menjelaskan masalah-masalah yang ada dalam kepemimpinan
2. Menjelaskan faktor yang menentukan kepemimpinan seseorang
3. Menjelaskan cara menanggulangi permasalahan yang ada dalam kepemimpinan
4. Menjelaskan ciri dan kriteria pendidik yang baik agar pendidikan di Indonesia lebih maju
4. Kegunaan penelitian
a. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah psikologi industri dan organisasi
b. Untuk mempelajari dan memahami persoalan-persoalan yang terjadi dalam kepemimpinan sebuah organisasi.
c. Untuk menambah pengetahuan mengenai kepemimpinan dalam perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan kepemimpinan dalam perusahaan
Berdasarkan kasus yang di ambil, permasalahan terjadi karena pemimpin perusahaan tidak bisa mengolah atau menjalankan sitem yang ada dalam perusahaan. Pemimpin perusahaan ini menyerap tenaga kerja tapi lupa mempertimbangakan apakah pemasukan yang ada dapat membayar gaji karyawan yang dimilki.
Selain itu, aksi mogok ini terjadi mungkin di sebabkan oleh gaya kepemimpinan yan kurang tegas dan kurang supportive.
Di dalam setiap masalah kepemimpinan akan selalu terdapat tiga buah unsur :
1. Unsur manusia
Manusia sebagai pemimpin ataupun sebagai yang dipimpin. Bagaimana hubungan antara mereka didalam situasi kepemimpinan , bagiaman sifat seorang pemimpin dan syarat-syarat kepemimpinan itu sebagai manusia.
2. Unsur sarana
Merupakan segala macam prinsip dan teknik kepemimpinan yan dipakai dalam pelaksanaannya. Termasuk bekal pengtahuan dan pengalaman yang menyangkut masalah manusia itu sendiri dan kelompok manusia.
3. Unsur tujuan
Merupakan sasaran akhir ke arah mana kelompok manusia akan digerakkan untuk menuju maksud tujuan tertentu.
Masalah kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah kemanusiaan. Sejak umat manusia sadar akan dirinya, tidak ada sekelompok manusiapun dalam kehidupan sosialnya yang tidak mempunyai pimpinan.
B. Faktor-faktor yang menentukan seseorang menjadi pemimpin
William Foote Whyte menyebutkan ada 4 faktor yang menentukan sesorang menjadi pemimpin :
a. Operational leadership
Orang yang paling banyak inisiatif, dapat menarik dan dinamis, menujukan pengabdian yang tulus, serta menunjukan prestasi yang baik dalam kelompoknya.
b. Popularity
Orang yang banyak dikenal memupnyai kesempatan yang lebih banyak untuk menjadi pemimpin.
c. The assumed representative
Orang yang dapat mewakili kelompoknya mempunyai kesempatan besar untuk menjadi pemimpin.
d. The prominent talent
Seseorang yang memiliki bakat kecakapan yang menonjol dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin.
C. Cara menanggulangi
Pemimpin dalam perusahaan tersebut sebaiknnya melakukan restrukturisasi terhadap sistem kepemimpanannya saat ini. Baik dengan cara mengurangi jumlah karyawan atau dengan cara lainnya.
Selain itu, pemimpin ini harus mampu mengatur keuanag dalam perusahaan tersebut, pemimpin harus bisa melihat seberapa besar peluang berhasil dalam usaha yang dimilikinya serta mampu memberikan metode atau cara agar perusahaan yang dipimpinnya menjadi berhasil. Pemimpi harus bisa melihat peluang-peluang yang ada dan mampu memperhitungkan rugi-laba yang akan diperoleh, sehingga gaji karyawan tidak menunggak lagi.
D. Kriteria pemimpin yang baik
Satu pendekatan yang paling awal yang digunakan untuk penelitian kepemipinan adalah pendekatan sifat. Yang mendasari pendekatan ni adalah anggapan bahwa sebagian orang adalah “pemimpin alami”.
Riset terhadap sifat-sifat pemimpin dipermudah dengan perkembangan cepat dalam pengujian psikologi selama tahun 1930 dan tahun 1940. Keragaman sifat-sifat pemimpin meliputi karaktersitik fisik ( misal, berat, tampang, cekatang), kemampuan (mis, kecerdasan umum, kelancaran bicara, kemurnian), serta kepribadian (mis, harga diri, dominasi, inisiatif)
Beberapa sifat pemimpin:
· Cakap
· Kepercayaan
· Rasa tanggung jawab
· Berani
· Tangkas dan ulet
· Berpandangan jauh
Ciri-ciri pribadi yang secara umum diperlukan oleh setiap jabatan manajemen dengan derajat kualitas yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat manajmennya.
Marat (1982) mengutip Carter, yang menemukan ciri-ciri perilaku pemimpin yang berhasil dari penelitian yang dilakukan pada angkatan darat amerika serikat :
1. Performing proffesional and technical speciality
2. Knowing subordinates and showing consideration for them
3. Keeping channels of communication open
4. Accepting personal responsibility and setting an example
5. Imitating and directing action
6. Training men as a team
7. Making decisions
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Aksi mogok yang dilakukan karyawan PPD terjadi karena pemimpin perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan yang baik dalam memimpin serta kurang mampu mengatur struktur dan sistem yang ada dalam perusahaan tersebut.
Hal ini terlihat dari penuggakan gaji karyawan pada perusahaan tersebut.
Pemimpin dala perusahaan ini tidak memiliki kamampuan yang baik, mungkin disebabkan pemimpin tersebut tidak memenuhi kriteria pemimpin yang baiak.
II. Saran
· Sebaiknya perusahan merombak kembali karyawan yang di miliki
· Adakan perbaikan struktur dan sistem
· Sebaiknya pemimpin memperhitungkan rugi-laba dengan matang.
Disamping itu, agar perusahaan di Indonesia maju, diharapkan pemimpin yang benar-benar dapat memimpin.
DAFTAR PUSTAKA
Wexley,N. Kenneth & Yuki,A.Gary.1998.perilaku organisasi dan psikologi personalia.Jakarta: Bina aksara
Ahmadi,abu.1999.psikologi sosial.Jakarta:Rineka Cipta
Munandar,S.Ashar.psikologi industri dan organisasi.2001.Jakarat:Universitas indonesia
FIRMAN ILHAM
PEKI FITRA SANDI
TRI ZULFI NANDA
0 komentar:
Posting Komentar