Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Rabu, 19 Oktober 2011

Teknik Mendengarkan


A.                 ARTI MENDENGARKAN
            Burhan(1971:81) mengungkapkan pengertian dari mendengar yaitu suatu proses menangkap, memahami dan mengingat dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang di dikatakan kepadanya. Dalam konsep tersebut terdapat tiga tahapan proses mendengarkan. Ketiga tahapan proses mendengarkan itu adalah sebagai berikut:
·        Tahap menangkap dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan ole orang lain kepadanya
·        Tahap memahami dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.
·        Tahap mengingat dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.
            Tahap menangkap dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya merupakan tahap awal. Tahap ini sangat penting untuk untuk menentukan keberhasilan mendengarkan. Pada tahap ini dibutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi, agar hasil dengaran sesuai dengan apa yang disampaikan oleh orang lain kepadanya. Selanjutnya, hasil dengaran tersebut harus dipahami, lalu diterjemahkan dengan kata-kata sendiri dengan tujuan agar mudah diingat. Oleh karena itu, tahapan berikutnya adalang mengingat dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.
·        Tujuan mendengarkan
            Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkomunikasi lisan dengan orang lain untuk berbagai tujuan. Dalam komunikasi tersebut kita akan menyampaikan dan menerima informasi. Proses menyampaikan informasi secara lisan disebut berbicara. Sedangkan proses menerima informasi disebut mendengarkan. Tujuan orang melakukan mendengarkan bermacam-macam yaitu:
(Tarigan ) menjelaskan tujuannya adalah:
a.       Memperoleh informasi yang ada hubungannya dengan profesi
b.      Meningkatkan keefektifan berkomunikasi
c.       Mengumpulkan data untuk membuat keputusan
d.      Memberikan respon yang tepat
Tujuan lain mendengarkan menurut Tarigan yaitu:
a.     Memperoleh pengetahuan secara langsung atau melalui radio/ televisi
b.    Menikmati keindahan audio yang diperdengarkan
c.     Mengevaluasi hasil dengaran
d.    Mengapresiasi bahan dengaran agar dapat menikmati serta menghargainya.

·        Jenis-jenis mendengarkan
 Tarigan (1983: 22) membagi jenis mendengarkan atas dasar proses mendengar yang diperoleh dari dua jenis yaitu:
a.       Mendengarkan ekstensif
Mendengarkan ekstensif adalah proses mendengarkan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti: mendengarkan siaran radio, televisi, percakapan orang di pasar, pengumuman dan sebagainya.

4 jeniskegiatan mendengarkan ekstensif, yaitu:

·      Mendengarkan sekunder
à proses mendengarkan yang terjadi secara kebetulan. Misalnya, seseorang sedang membaca suatu bacaan sambil mendengarkan percakapan orang lain, siaran radio, atau suara-suara yang lainnya.
·      Mendengarkan sosial
à proses mendengarkan yang dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan social atau ditempat umum seperti di pasar, terminal, stasiun, atau ditempat umum yang lainnya
·      Mendengarkan estetika
à mendengarkan estetika atau mendengarkan apresiasif yaitu: proses mendengarkan untuk menikmati dan menghayati keindahan, misalnya: mendengarkan lagu, puisi, dll
·      Mendengarkan pasif
à proses mendengarkan suatu yang dilakukan  tanpa sadar, misalnya; kita tinggal di daerah yang menggunakan bahasa daerah. Sedangkan kita sendiri menggunakan bahasa nasional. Setelah beberapa lama tanpa kita sadari kita mampu memakai bahasa daerah tersebut. Kemampuan menggunakan bahasa daerah tersebut dilakukan tanpa sengaja dan tanpa sadar. Tetapi kenyataannya orang tersebut mampu menggunakan bahasa daerah dengan baik.

b.      Mendengarkan intensif
Mendengarkan intensif yaitu proses mendengarkan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan konsentrasi yang tinggi untuk menangkap, memahami dan mengingat informasinya. Mendengarkan intensif adalah mendengarkan pemahaman yaitu proses mendengarkan dengan tujuan untuk memahami makna pembicaraan dengan baik.  Berbeda dengan mendengarkan ekstensif yang lebih menekankan pada hiburan, kontak social dan sebagainya. Mendengarkan intensif memerlukan konsentrasi tinggi yaitu pemusatan pikiran terhadap makna pembicaraan.

B.     CARA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGAR PEMBICARAAN ORANG LAIN
Ada tiga hal yang harus dilakukan jika ingin menjadi seorang active listener, yaitu:
1.      Targetkan dapat melakukan paraprashing (mengulang pesan-pesan dengan kata-kata sendiri)
2.      Mengecek kembali(perception check) ini penting dilakukan agar persepsi kita pas dengan yang dimaui pengirim
3.      Behavior description adalah agar kita bisa menilai apakah sang pembicara saat itu sedang marah atau hanya bercanda saat mengeluarkan suatu statemen sehingga kita dapat menyesuaikan tanggapan yang kita berikan dengan kondisi si pengirim.

Ada 6 unsur mendengarkan secara aktif yaitu:
*                 Hearing
Langkah pertama dari mendengarkan secara aktif adalah dengan cara mendengarkan dengan sungguh-sungguh pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator. Noice atau gangguan komunikasi yang sering muncul adalah suara bising dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu hindari membicarakan sesuatu yang penting atau dengan seseorang yang penting di tempat-tempat ramai yang dapat mengganggu konsentrasi anda dalam menerima informasi.

*                  Understanding
Disini kita perlu melakukan paraprashing atau melakukan pengulangan isi pesan dengan kata-kata sendiri guna menghindari  kesalahan dalam menerima isi pesan. Disamping itu untuk meningkatkan daya konsentras, kita perlu bersikap emphaty selama mendengarkan dalam arti berusahalah mendengarkan dengan hati dan kepala kita, cobalah merasakan perasaan lawan bicara kita.

*                  Remembering
Jika perlu saat melakukan pembicaraan penting, siapkan kertas catatan guna mencatat poin-poin penting dari isi informasi yang diberikan oleh komunikator sehingga tidak ada alas an keluar dari mulut kita bahwa kita lupa dengan informasi tsb. Dalam dunia kerja pernyataan lupa terhadap sesuatu adalah pernyataan terbodoh seorang staf yang tidak pernah ingin didengar oleh seorang pemimpin.

*                  Interpreting
Langkah selanjutnya adalah berusaha mengintrepretasian maksud sang pembicara. Menurut pengamatan seorang pemimpin di organisasi pemerintahan biasanya berbicara serba sedikit saat memberikan petunjuk kerja pada bawahan, dengan maksud atau sekedar mencari sebuah respon yang bagus dari anda sekaligus menguji kapabilitas anda. Oleh karena itu, kemampuan anda dalam menginterpretasikan maksud “si bos”menjadi demikian penting. Disini anda juga perlu mengenali watak sang “bos” tersebut guna menemukan metode yang tepat untuk mengetahui secara persis maksud dari atasan anda.
*                  Evaluating
Hal yang terpenting dari sebuah proses mendengarkan secara aktif adalah mengevaluasi apakah persepsi kita sudah pas dengan yang diinginkan oleh atasan kita, sehingga sebuah pertanyaan kecil yang menanyakan kembali kebenaran pesan, perlu disampaikan. Biasanya proses ini sering dilupakan oleh staf, apalagi jika atasannya adalah orang yang galak.

*                  Responding
Tahap terakhir dari proses mendengarkan secara aktif adalah respon dari pendengar. Disini kita memerlukan respon yang tepat dan cepat, mengingat atasan yang lebih senang jika anak buahnya cekatan dalam bekerja. 

·        Pedoman mendengarkan
1.      Mengambil sikap positif (senyum)
2.      Menghindari perilaku yang mengganggu
3.      Memelihara kontak mata yang wajar
4.      Menjaga jarak yang aman
5.      Meminta klarifikasi
6.      Membuat ringkasan dari pembicaraan

·        Metode mendengarkan
1.      Reflective Listening : menyatakan kembali dengan bahsa sendiri
2.      Physical Listening : menggunakan bahasa tubuh

·        Sifat pendengar yang baik
1.      Sabar
2.      Berkonsentrasi
3.      Berpikiran terbuka
4.      Tidak berasumsi terlalu cepat


·        Cara menjadi pendengar yang baik
Jadilah ACTIVE LISTEN yang  merupakan singkatan dari :
Attention         : penuh perhatian
Concern          : tertarik
Timing             : pilih waktu yang tepat
Involvement    : merasa turut terlibat
Vocal tones     : irama suara
Eye contact     : adakan kontak mata

Look                : lihat bahasa tubuh
Interest            : tunjukkan minat
Summarize      : intisari pesan
Territory         : batasi, hal-hal yang penting
Empathy         : penuh perasaan
Nod                 : mengangguklah tanda anda memahami atau setuju


C.     FAKTOR-FAKTOR KESALAHAN DALAM MENDENGAR PEMBICARAAN
            Tarigan (1986:99-107) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mendengarkan yaitu faktor fisik, psikologis, pengalaman, sikap, motivasi, jenis kelamin dan yang lainnya. Telinga yang kurang sehat karena penyakit atau ketuaan akan mempengaruhi proses mendengarkan. Begitu juga dengan kita berpresangka buruk atau kurangnya simpati terhadap pembicara, egois terhadap masalah pribadi, berpandangan sempit terhadap isi pembicaraan, kebosanan atau kejenuhan yang menyebabkan tidak adanya perhatian terhadap pokok pembicaraan, dan sikap tidak senang terhadap pembicara akan mempengaruhi proses mendengarkan.
            Seseorang yang memiliki pengalaman yang luas terhadap isi pembicaraan dan ditambah dengan penguasaan kosa kata yang lebih akan dapat melakukan proses mendengarkan dengan baik. Sikap menerima atau menolak akan mempengaruhi proses mendengarkan. Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan baginya, tetapi ia akan bersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan baginya. Kedua hal ini memberi dampak pada pendengar yaitu dampak positif dan negative. Apabila seseorang yang memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu, maka diharapkan hasilnya sangat memuaskan. Begitu pula halnya dengan mendengarkan.
            Dalam proses mendengarkan kita melibatkan system penilaian diri. Bila kita menilai bahwa isi pembicaraan itu berharga bagi kita, maka kita akan bersemangat mendengarkannya. Gaya mendengarkan seorang pria berbeda dengan gaya seorang perempuan. Gaya mendengarkan seorang pria pada umumnya bersifat objektif, aktif, keras hati, analitik, rasional, keras kepala atau tidak mau mundur, mudah dipengaruhi, mudah mengalah dan emosional. Sedangkan gaya mendengarkan seorang perempuan pada umumnya bersifat pasif, lembut, tidak mudah dipengaruhi, mengalah dan tidak emosi. Oleh karena itu jenis kelamin dapat mempengaruhi proses mendengarkan.

Facebook comment