Select Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
use your language

Jumat, 11 Maret 2011

Desain Penelitian Kualitatif


DESAiN PENELITIAN KUALITATIF



Desain Kualitatif

Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Desain hanya digunakan sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan terbuka. Peranan peneliti sangat dominan dalam menentukan keberhasilan penelitian sedang desain sifatnya hanya membantu mengarahkan proses penelitian agar berjalan dengan sistematis.
Lain halnya dengan desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Peranan desain sangat dominan bukan peneliti karena jika desain sudah dirancang dengan baik, maka penelitiannya akan dapat dilakukan oleh orang lain.

Empat belas Prinsip berkait dengan Desain Penelitian Kualitatif :
1. Desain penelitian kualitatif pada umumnya merupakan desain penelitian yang tidak terinci, fleksibel, timbul dan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di lapangan. Hal-hal yang memungkinkan desain penelitian berubah biasanya termasuk: tujuan, subyek, sampel penelitian jika ada, dan sumber data.
2. Lebih bersifat restrospektif yaitu, desain penelitian diketahui secara pasti setelah penelitian selesai. Walaupun misalnya para peneliti mendesain penelitian dibantu dosen pembimbing, hasil penelitian masih bersifata sementara atau adhoc dan masih mungkin berubah sesuai dengan kondisi di lapangan.
3. Desain biasanya tidak mengemukan hipoteses yang perlu di tes, tetapi lebih berupa fokus penelitian yang penekannya sebagai guide atau petunjuk dalam mencari atau mengumpulkan data.
4. Hasil penelitian lebih bersifat terbuka dan tidak membatasi phenomena ke dalam variabel seperti dalam penelitian kuantitatif positivist.
5. Desain penelitian lebih fleksibel dengan langkah-langkah yang tidak dapat dipastikan, disamping juga hasil penelitian tidak dapat diprediksi atau diramalkan.
6. Peneliti melakukan analisis data sejak awal penelitian, bersamaan dengan proses pengumpulan data, bersifat terbuka, open endded dan dilakukan secara induktif.
7. Penggunaan populasi posisinya tidak terlalu perlu. Sampling dapat ditafsirkan sebagai pilihan peneliti terhadap beberapa faktor terkait termasuk: aspek apa dari peritiwa apa, dan siapa ataua apa yang dijadikan fokus dalam penelitian.
8. Sampling lebih cederung menggunakan prinsip non probability sampling (Kerlinger: 1986), yang didalamnya dibedakan menjadi empat macam yaitu a) purposive, b) accidental, c) quota dan d) snow-ball sampling. Penelitian ini disebut sebgai non probabilitas karena lebih banyak tergantung dari pada pilihan peneliti dan juga tujuan penelitian.
9. Instrumen penelitian kualitatif pada umumnya lebih bersifat internal dan subyektif, yang direfleksikan dengan “peneliti sebagai instrumen”. Disamping itu, instrumen penelitian kualitatif mendasarkan pada aspek-aspek seperti berikut termasuk: bersifat khusus, dan berulangkali terjadi, yang berupa paradigma atau thema yang memberikan petunjuk ke arah pembentukan teori.
10. Analisis data lebih bersifat terbuka terhadap perubahan, perbaikan dan penyempurnaan atas dasar data baru yang masuk atau diterima peneliti.
11. Hipoteses tidak dapat dirumuskan pada awal penelitian, karena pada penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk menguji kebenaran. Hipoteses atau jawaban sementara dalam penelitian kualitatif muncul sepanjang proses penelitian sebagai pedoman dalam menafsirkan dan memaknai data.
12. Statistik tidak terlalu diperlukan dalam pengolahan data dan penafsiran data. Dalam penelitian kualitatif, menganalisis data berarti mencoba memahami makna data secara Verstehin dengan lebih mengutamakan makna yang berasal dari phenomena yang saling berkaitan satu sama lain.
13. Lama penelitian tidak dapat ditentukan sebelumya oleh si peneliti. Pada hakekatnya penelitian kualitatif dapat terus berlangsung sampai pada suatu saat peneliti sudah tidak memperoleh data baru atau telah terjadi pengulangan phenomena, berarti penelitian baru dapat diperbolehkan berhenti.
14. Dalam penelitian kualitatif-naturalistik selalu terjadi kemungkinan peneliti menemukan hal baru (invention) disamping juga penemuan kembali hal-hal tertentu yang sebenarnya dahulu sudah ada atau discovery.
Tahapan desain penelitian ada 4, yaitu :
Ø      Pendekatan penelitian
Ø      Pengumpulan data
Ø      Analisis data
Ø      Kerangka penelitian

Manfaat desain riset, yaitu :
Ø      Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian
Ø      Desain penelitian berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Proses penelitian, terdiri dari :
Ø      Minat
Ø      Topic
Ø      Isu
Ø      Masalah ( rumusan masalah)
Ø      Hipotesis
Ø      Metode ( pengumpulan data dan analisis)
Ø      Hasil pembahasan
Ø      Kesimpulan dan saran

Proses penelitian kualitatif :
Membandingkan pola dengan teori lain
 
Mengembangkan teori
 
Mengembangkan teori
 
                          
Mencari pola teori
 
                                              
           Mmemenme                                                                                        




Pertanyaan peneliti
 
Mengumpulkan informasi
 
                                  








   Membentuk kategori











A.     METODE DESKRIPTIF

           Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek peneliti pada saat sekarang berdsarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

           Ciri-ciri pokok metode deskriptif adalah:
·      Memusatkan perhatian pada masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan ( masalah bersifat actual ).
·      Menggambarkan tentang fakta-fakta dan masalah yang diselidiki sebagaiman adanya, diiringi dengan interpretasi rasional yang ade kuat.

. Ciri-ciri penelitian deskriptif :
ê      Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian untuk membuat penyanderaan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.
ê      Penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata, tidak perlu mencari atau menerangkan hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi.
ê      Para ahli dalam bidang penelitian tidak ada kesepakatan mengenai apa sebenarnya penelitian deskriptif itu.
ê      Sementara ahli memberikan arti penelitian deskriptif itu lebih luas, dan mencakup segala macam bentuk penelitian kecuali penelitian historis dan penelitian eksprimental.
ê      Dalam arti luas ini, biasanya digunakan istilah penelitian survai.

Bentuk-bentuk pokok metode deskriptif biasanya terbagi 3, yaitu:
1.      Survey(surveys studies)
Tidak berbeda dengan research,survey juga bersifat menyeluruh yang kemudian akan dilanjutkan secara mengkhusus pada aspek tertentu bila diperlukan study yang lebih mendalam. Jenis-jenis survey yaitu:
·         Survey kelembagaan
·         Analisis jabatan atau pekerjaan
·         Analisis dokumen
·         Analisis isi
·         Survey pendapat umum
·         Survey kemasyarakatan
2.      Studi hubungan(interrelationship studies)
Menghubungkan fakta-fakta secara objektif dalam pemecahan masalah untuk menghasilkan penelitian yang bermanfaat dan menghasilkan kegunaan. Beberapa metode diskusi telah dikembangkan yaitu:
·         Study kasus
·         Studi sebab akibat dan perbandingan
·         Study korelasi
3.      Studi perkembangan(developmental studies)
Studi perkembangan tidak sekedar mengenai fakta-fakta yang ada pada masa sekarang. Pengelompokannya sebagai bagian dari metode deskriptif karena studi ini bermaksud melukiskan hubungan antara gejala-gejala yang ada sekarang dengan fakta-fakta lainnya berdasarkan fungsi waktu yang bersifat kontiniu.
Cara penelitian studi perkembangan, yaitu:
·         Studi pertumbuhan
·         Studi kecenderungan
Menurut Neuman (1994 : 18-20), menyatkan riset deskriptif memiliki tujuan sebagai berikut :
v      Membuat profil akurat
v      Menguraikan proses, mekanisme, hubungan
v      Memberikan gambaran verbal / numeric
v      Mencari informasi untuk mendorong penjelasan baru
v      Menyajikan info, latar belakang dasar, atau konteks.
v      Menciptakan kategori, rangkaian langkah dan steps.
v      Dokumen yang menjelaskan kontradiksi dengan prior belief.

Analisis data deskriptif :
è merupakan pengolahan data hasil penelitian dengan tujuan agar kumpulan data tersebut bermakna ( meaningful ).
Deskripsi data terdiri dari :
1.      Penyajian data
2.      Ukuran / tendensi sentral
3.      Ukuran / tendensi penyebaran


B.     VERIFIKASI KUALITATIF (PENARIKAN KESIMPULAN)

Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, hubungan persamaan, hipotetsis dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif.

Dalam tahapan untuk menarik kesimpulan dari katagori-katagori data yang telah direduksi dan disajikan untuk selanjutnya menuju kesimpulan akhir mampu menjawab permasalahan yang dihadapi. Tetapi dengan bertambahnya data melalui verifikasi secara terus menerus, maka diperoleh kesimpulan yang bersifat grounded.

Dengan kata lain, setiap kesimpulan senantiasa akan selalu terus dilakukan verivikasi selama penelitian berlangsung yang melibatkan interpretasi peneliti. Analisis data merupakan suatu kegiatan yang logis, data kualitatif berupa pandangan-pandangan tertentu terhadap fenomena yang terjadi dalam kebijakan pendidikan, utamanya kebijakan penerimaan mahasiswa baru di PT, juga beberapa data kuantitatif yang terdiri dari angka-angka untuk mendukung adanya prosentase hubungan antara data yang berkaitan dengan pokok bahasan. Untuk itu diperoleh suatu hubungan penyilangan yang dapat memberikan penjelasan terhadap dampak kebijakan PT terhadap akses masyarakat dalam memperoleh kesempatan pemerataan pendidikan tinggi.
Ketiga komponen berinteraksi sampai didapat suatu kesimpulan yang benar. Dan ternyata kesimpulannya tidak memadai, maka perlu diadakan pengujian ulang, yaitu dengan cara mencari beberapa data lagi di lapangan, dicoba untuk diinterpretasikan dengan fokus yang lebih ter arah. SDengan begitu, analisis data tersebut merupakan proses interaksi antara ke tiga komponan analisis dengan pengumpulan data, dan merupakan suatu proses siklus sampai dengan aktivitas penelitian selesai.


C.     GROUNDED RESEARCH
                          
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah
individu, tujuan pendekatan grounded research adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatuperistiwa. Inti dari   berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

Langkah-langkah analisis data pada studi grounded research, yaitu :
a. Mengorganisir data
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang
menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa
tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori
di dalam model axial coding.
f. Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang
menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.
Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research, yakni  :
(1) disain penelitian,
 (2) pengumpulan data,
(3) display data,
(4) analisi data,


 Dari lima tahap ini, sembilan langkah perlu dilakukan, yakni (1) peninjauan ulang literatur teknis, (2) pemilihan kasus, (3) pembuatan panduan pengumpulan data yang akurat, (4) terjun ke lapangan, (5) penyusunan data, (6) analisis data yang berhubungan dengan kasus awal, (7) percontohan teoritik, (8) penyelesaian penelitian, dan (9) perbandingan teori yang muncul dengan literatur yang sudah ada.
Kualitas grounded theory sangat ditentukan oleh langkah-langkah yang dilakukan secara baik, benar, dan disiplin. Proses yang benar akan menjamin ditemukannya teori yang benar pula. Dengan demikian, ada semacam koherensi antara input, proses, dan output. Disamping itu, seperti pada penelitian lainnya, pengujian ditentukan oleh validitas, reliabilitas, dan kredibilitas dari data, juga ditentukan oleh proses penelitian dimana teori dihasilkan, serta data empirisnya sebagai bagian integral dari penemuan atau teori yang dihasilkan.

           

Facebook comment